TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera membenahi Alun-Alun Merdeka Malang. Pembenahan tersebut, terletak pada bagian penerangan yang memang dinilai kurang layak sejauh ini.
Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar Rp900 juta untuk pembenahan penerangan Alun-Alun Merdeka.
Pihaknya sudah mengirimkan rencana penganggaran dan pengerjaan proyek tersebut ke Badan Layanan Pengadaan (BLP) untuk selanjutnya segera dilakukan proses tender.
"Nilai pagunya Rp900 juta, masih kami kirimkan ke BLP, lalu proses tender. Konsepnya, kita tambah penerangan di Alun-Alun Merdeka. Dengan detail perencanaan, bukan lampu dekorasinya, tapi lampu penerangan khusus," ujar Rahman, Kamis (13/7/2023).
Menurut Rahman, kebutuhan penerangan di Alun-Alun Merdeka Malang memang sangat diperlukan. Mengingat, banyaknya peristiwa asusila, kriminal dan juga keluhan masyarakat terkait gelapnya kawasan Alun-Alun Merdeka Malang dikala malam tiba.
"Kondisi saat ini kalau malam gelap sekali, sehingga upaya yang dilakukan ini termasuk mencegah potensi kriminalisasi walaupun sejauh ini kami tidak menerima laporan," ungkapnya.
Lampu yang akan dipasang nanti memiliki konsep berbeda dengan lampu di kawasan Kayutangan maupun Alun-Alun Tugu.
Rahman menyebut, penerangan yang dipasang nanti adalah penerangan Alun-Alun Merdeka, bukan penerangan jalan. Tenaga yang digunakan mekanikal elektrik.
Setidaknya ada 70 lebih titik yang akan dipasang penerangan di area Alun-Alun Merdeka Malang. Seperti yang diketahui, DLH Kota Malang akan lebih banyak memasang penerangan di kawasan timur Alun-Alun Merdeka, karena lokasi tersebut dinilai terlalu gelap saat malam hari.
"Konsepnya tidak sama dengan Heritage. Jadi, seperti PJU (Penerangan Jalan Umum) tapi dengan konsep perencanaan yang sudah dibuat untuk menerangi Alun-Alun Merdeka," tegasnya.
Terpisah, salah satu pengunjung Alun-Alun Merdeka Rendi (31) mengungkapkan bahwa dirinya mendukung rencana penerangan tersebut.
Sebab menurutnya, hal ini sangat diperlukan, karena kawasan tersebut selama ini selalu petang, sehingga saat malam hari juga tidak bisa dikunjungi oleh masyarakat.
"Saya jarang sebenarnya ke sini, tapi sempat dulu anak saya minta ke alun-alun saat malam hari. Saat kesini, ternyata gelap dan gak bisa di masuki, kan gimana gitu," tuturnya.
Selain penerangan, Resmi juga memberikan usul untuk melakukan penataan pedagang di area Alun-Alun Merdeka Malang. Sebab, kawasan ini terkadang menjadi titik macet yang cukup parah, ditambah banyaknya pedagang kaki lima yang berdagang sembarangan di pinggir jalan.
"Sama pedagangnya ini, kalau bisa ya diberi ruang dimana gitu atau di dalam. Soalnya ini kan banyak, terus kadang bikin macet," tandasnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemkot Alokasikan Rp900 Juta untuk Penerangan Alun-Alun Merdeka Malang
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |