TIMES MALANG, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memaksimalkan pendidikan vokasi untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM), yang inklusif, profesional, modern sesuai motto Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP).

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menaruh harapan besar pada generasi generasi penerus bangsa termaksuk generasi Z atau gen Z. Generasi ini sangat berpengaruh besar nantinya dalam pembangunan pertanian.

“Kalian semua adalah motor penggerak pertanian di negara yang kita cintai ini, terlepas dari generasi pendahulu kalian yang saat ini sudah menjadi penggerak dan pelopor pembangunan pertanian,” kata Mentan Amran.

Sejalan dengan pernyataan Mentan, Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menyebut SDM memegang peran yang sangat penting dalam perkembangan pertanian. Sebab menjadi faktor utama dalam peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.

Praktik Lapangan Mahasiswa Polbangtan Malang dalam Budidaya Unggas

Mahasiswa tingkat satu Program Studi Agribisnis Peternakan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang baru-baru ini mengikuti serangkaian praktik lapangan dalam mata kuliah Unggas Lokal yang melibatkan tiga kelompok dengan fokus pada inseminasi buatan, penetasan telur, dan pemeliharaan DOC (Day-Old Chick) ayam. Praktikum ini dilaksanakan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai berbagai aspek dalam budidaya unggas yang berkelanjutan. 

Pembagian Kelompok dan Fokus Praktik

Untuk memastikan pengalaman yang maksimal, mahasiswa dibagi ke dalam tiga kelompok, masing-masing dengan tugas dan kegiatan yang berbeda. Setiap kelompok memiliki kesempatan untuk langsung terlibat dalam kegiatan yang memerlukan keterampilan teknis di bidang peternakan unggas. 

Pada praktik Inseminasi Buatan, difokuskan pada praktik inseminasi buatan pada ayam. Mahasiswa mempelajari cara yang benar untuk mengambil semen dari ayam jantan, teknik penyimpanan semen yang tepat, hingga cara penyuntikan semen pada ayam betina. Inseminasi buatan (IB) adalah salah satu teknik yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi telur serta daging ayam. Melalui teknik ini, peternak dapat mengelola genetik unggas dengan lebih efisien, sehingga menghasilkan bibit unggul yang lebih produktif.

Praktik Penetasan Telur Unggas, mahasiswa mempelajari proses penetasan telur unggas, belajar mengenai teknik penetasan menggunakan inkubator, termasuk pengaturan suhu dan kelembapan yang tepat agar telur dapat menetas dengan baik. Pengetahuan ini sangat penting dalam meningkatkan angka keberhasilan penetasan telur unggas untuk menghasilkan bibit unggul yang sehat dan produktif.

Sementara, pada praktik pemeliharaan DOC (Day-Old Chick), memfokuskan pada pemeliharaan DOC, yaitu anak ayam yang baru menetas. Mahasiswa mempelajari berbagai aspek penting dalam merawat DOC, mulai dari pemberian pakan yang tepat, pengaturan suhu kandang, hingga pengawasan kesehatan DOC agar tumbuh dengan baik dan siap untuk dibesarkan. Pemeliharaan DOC yang baik dapat menjadi kunci sukses dalam menghasilkan ayam yang sehat dan produktif di masa depan.

Menurut Luki Amar, dosen pengampu mata kuliah Unggas Lokal, pembagian kelompok ini bertujuan agar setiap mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam masing-masing aspek penting dalam budidaya unggas. Menurutnya, melalui kegiatan ini mahasiswa dapat mengembangkan keterampilan teknis yang sangat dibutuhkan di industri peternakan unggas.

Sebagai bagian dari program studi Agribisnis Peternakan, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk mendukung industri peternakan unggas di Indonesia. Ke depan, praktik-praktik seperti ini akan terus diperkenalkan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang peternakan yang semakin berkembang. (D)