TIMES MALANG, MALANG – Ketika kalian berlibur ke Kota Malang tidak ada salahnya untuk mencoba 5 rekomendasi tempat kuliner legendarisnya. Mulai dari makanan hingga minuman semua tersaji di Kota ini.
Berikut, 5 rekomendasi tempat kuliner legendaris yang berhasil dirangkum oleh TIMES Indonesia. Tentunya berbagai macam menu makanan dan minuman khas dari 5 lokasi ini masih terjaga cita rasa legendarisnya.
1. Toko Oen
Toko Oen yang merupakan restoran bergaya khas kolonial Belanda telah ada sejak tahun 1936 silam. Restoran yang awal mulanya memiliki empat gerai di Jakarta, Jogja, Semarang dan Malang. Kini hanya tersisa dua gerai yakni di Semarang, Jawa Tengah dan Kota Malang, Jawa Timur.
Lokasi dari Toko Oen juga cukup strategis, yakni berada di tengah-tengah Kota Malang. Tepatnya di Jalan Basuki Rahmat Nomor 5, Kecamatan Klojen, Kota Malang atau jika berjalan kaki hanya sekitar 200 meter dari Alun-Alun Kota Malang.
Untuk jam operasionalnya, Toko Oen mulai buka dan sudah dapat melayani para pengunjung pada pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 21.30 WIB.
Menu yang disajikan pun bermacam-macam, mulai dari es krim, gado-gado, sate ayam hingga steak dengan berbagai varian harga. Untuk es krim mulai dari rasa vanilla, cokelat, hingga buah-buahan. Untuk harganya, per scoop dibanderol dengan harga Rp 25 ribu.
Selain itu juga ada aneka steak diantaranya ada beef tenderloin steak, chicken steak, galantine steak dan lain-lain. Untuk harga steak mulai dari Rp 55 ribu.
2. Warung Sate Gebug
Warung Sate Gebung salah satu warung sate yang legendaris di Kota Malang yang sudah ada sejak tahun 1920. Lokasinya, berada di Jenderal Basuki Rahmat Nomor 113A, Kecamatan Klojen, Kota Malang atau berada tepat disamping McD Kayutangan.
Warung Sate Gebug buka setiap hari kecuali hari Jumat, mulai pukul 08.00 WIB dan tutup pukul 16.30 WIB.
Warung yang menggunakan gardu listrik bekas peninggalan zaman kolonial belanda ini kini telah disulap menjadi warung sate yang tidak meninggalkan arsitektur model kolonial didalamnya.
Di warung ini, daging sapi empuk sudah terjaminan enak di warung sate ini, karena prosesnya sendiri dengan cara daging yang di gebug hingga lunak, lalu dibumbui hingga barulah diletakkan diatas tempat panggangan sate.
Untuk menikmati sate gebug ini, kalian harus merogoh kocek mulai dari Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu-an dalam satu tusuk sate gebug. Selain itu, juga ada menu lainnya seperti sop, rawon hingga soto dengan harga mulai dari Rp 25 ribu-an saja.
3. Depot Hok Lay
Salah satu kuliner unik yang wajib kalian coba jika berkunjung ke Kota Malang adalah Depot Hok Lay. Sebuah depot yang sudah ada sejak tahun 1946 ini berada sekitar 400 meter dari Alun-Alun Kota Malang. Atau tepatnya berada di Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 10, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Menu andalan dari Depot Hok Lay adalah Fosco yakni susu sapi murni dicampur dengan cokelat. Uniknya dari minuman ini disajikan dalam botol kaca Coca-Cola. Padahal didalam minuman Fosco tidak ada campuran Coca-Cola.
Selain itu juga ada Lumpia Semarang dan Pangsit Cwimie yang juga merupakan menu andalan di Depot Hok Lay. Untuk harga makanan dibanderol mulai Ro 20 ribu-an dan untuk minuman legendaris Fosco dibanderol Rp 13 ribu-an saja.
Depot Hok Lay buka setiap hari untuk melayani pengunjung mulai pukul 09.30 WIB dan tutup pukul 13.30 WIB. Lalu berlanjut buka kembali pukul 17.00 WIB dan tutup pukul 20.30 WIB.
4. Toko Madjoe
Di Kota Malang menyimpan banyak sekali tempat kuliner legendaris. Selain makanan dan minuman, juga terdapat sebuah tempat menjual kue kering yang sangat legendaris. Dia adalah Toko Madjoe yang telah berdiri sejak tahun 1930.
Berada di pusat aktivitas masyarakat Kota Malang yakni di Jalan Pasar Besar Nomor 30B, membuat Toko Madjoe menjadi jujukan masyarakat ketika mencari menu kue kering saat momentum Hari Raya Idul Fitri maupun Hari Natal.
Toko Madjoe berhasil mempertahankan resep ragam kue kering secara konsisten secara turun temurun. Di tahun 2022 ini, toko tersebut telah dikelola oleh generasi ketiga bersama cucunya. Sebanyak 25 varian kue kering tersaji dalam sebuah wadah toples jadul buatan Jerman. Mulai dari kue kenari, kue semprit putih dan cokelat, speculaas, kastengel, blinjo, jan hagel, hingga kue sagon.
Sebanyak 25 varian menu kue kering yang tersaji di dalam wadah toples jadul khas Toko Madjoe tersebut dibanderol dengan harga Rp 140 ribu hingga Rp 250 ribu per kilogram. Semua menu kue kering yang dijual, merupakan hasil olahan resep turun temurun dari keluarga pengelola Toko Madjoe.
5. Sego Goreng Resek
Menu makan malam yang melegenda berikutnya adalah Sego Goreng Resek yang sudah ada sejak tahun 1959. Letaknya pun juga strategis di tengah kota yakni di Jalan Brigjen Katamso, Kota Malang yang buka mulai pukul 17.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
Warung Sego Goreng Resek selalu menjadi jujukan masyarakat Kota Malang maupun dari luar kota. Namanya pun unik yang jika diartikan dalam Bahasa Jawa Sego Goreng Resek berarti Nasi Goreng Sampah.
Sebutan sego goreng resek pun muncul dari para pelanggan. Hal itu dikarenakan dulu warung sego goreng resek berada didekat tempat pembuangan sampah. Ada juga yang menanggap sebutan resek karena banyaknya campuran yang dimasukkan dalam satu wajan jumbo.
Mulai dari nasi, toge, kubis, suwiran ayam dan tak lupa bumbu-bumbu dapur seperti garam, kecap dan kaldu ayam andalan dari Sego Goreng Resek. Untuk harga satu porsi Sego Goreng Resek cukup bervariasi mulai dari harga Rp 9 ribu sampai Rp 19 ribu tergantung tambahan lauknya. Mulai dari ayam goreng, ati ampela, sayap ayam, kepala ayam dan telur.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Catat! Ini 5 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Kota Malang
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Irfan Anshori |