TIMES MALANG, MALANG – Suasana halaman depan Perpustakaan Universitas Negeri Malang (UM) tampak lebih ramai dari biasanya. Selama sepuluh hari, mulai 1 hingga 10 Oktober 2025, tempat itu berubah menjadi arena bagi pecinta buku lewat gelaran Creative Book Fair #6. Pameran ini terbuka untuk mahasiswa maupun masyarakat umum yang ingin berburu buku atau sekadar menikmati atmosfer literasi.

Ketua pelaksana, Tri Prajoko, mengatakan bahwa kegiatan tahunan ini digagas untuk menumbuhkan kembali minat baca, terutama di kalangan generasi muda yang kian akrab dengan media digital.

“Creative Book Fair mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan dan menarik minat baca, baik dari mahasiswa maupun masyarakat umum,” ujar Tri, yang juga perwakilan dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Selasa (8/10/2025).

Pertama kali digelar pada 2019, Creative Book Fair menjadi ajang rutin yang diinisiasi oleh IKAPI bersama para penerbit di Kota Malang. Kegiatan ini sebelumnya sempat berlangsung di Malang Creative Center (MCC) dan Universitas Brawijaya (UB), sebelum tahun ini giliran UM dipercaya menjadi tuan rumah.

“Tahun depan, kami ingin menjangkau kampus-kampus swasta seperti Polinema dan UIN Malang,” tambah Tri.

Pameran tahun ini diikuti sejumlah penerbit dan lembaga, di antaranya Media Nusantara Creative, Bali Nusantara Creative, UB Press, Arts Media Group, dan UIN Press. Deretan buku yang dipajang mencakup beragam tema—mulai dari pendidikan, sastra, hingga pengembangan diri—dengan harga yang ramah di kantong mahasiswa.

Tri berharap kegiatan seperti ini tak sekadar menjadi ajang jual-beli buku, tetapi juga ruang untuk menumbuhkan kembali semangat membaca di tengah derasnya arus media sosial.

“Harapannya, lewat kegiatan seperti ini anak muda bisa kembali tertarik membaca dan menemukan inspirasi dari buku,” ujarnya.

Dengan ragam koleksi dan aktivitas literasi yang dihadirkan, Creative Book Fair #6 menjadi momentum penting untuk mengingatkan bahwa buku masih punya tempat istimewa di tengah dunia yang serba digital. (*)