TIMES MALANG, JAKARTA – Tahun 2024 telah tiba. Momen ini menandai datangnya Tahun Naga yang diharapkan menjadi masa keajaiban, pembawa kesuksesan serta keberuntungan. Tahun yang telah lama ditunggu masyarakat Asia Timur (China, Korea, Jepang dan lainnya) atau mereka yang masih memegang teguh budaya Timur.
Naga sendiri merupakan makhluk mitos yang menyimbolkan kekuatan, otoritas dan kesuksesan, serta memiliki tempat khusus dalam budaya Asia Timur.
Berbeda dengan naga di negara-negara barat sering dianggap sebagai makhluk berbahaya yang tinggal di gua, naga di negara Asia memiliki status suci dan dipercaya dapat mengendalikan cuaca. Ini seperti tertulis dalam laman Korea Times, Minggu (31/12/2023) waktu setempat.
“Mengingat karakteristiknya sebagai hewan khayalan (keagungan penampilan dan kemampuannya mengendalikan air), naga sering disamakan dengan makhluk besar, tetapi misterius, seperti pahlawan atau raja,” kata Direktur Museum Gahoe Korea Selatan Yoon Yeol-su.
Secara historis, naga merupakan simbol pusat kebudayaan Asia Timur, khususnya dalam masyarakat berbasis pertanian dan sering kali muncul dalam simbol kerajaan. Kaisar sering kali menghias pakaian mereka dengan motif naga yang rumit sebagai simbol keagungan, kemakmuran, dan kekuasaan.
Naga sendiri digambarkan sebagai hewan yang memiliki kepala menyerupai unta, bertanduk seperti rusa, mata serupa kelinci, telinga layaknya sapi, leher panjang seperti ular, perut keras seperti kerang, bersisik, memiliki cakar sekuat elang dan cakar harimau.
Nenek moyang orang Korea Selatan sering memanggil naga ketika berdoa memohon datangnya hujan, hasil tangkapan ikan yang melimpah, dan perjalanan yang aman di laut.
Penghormatan terhadap naga ini meluas ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kekuatan spiritual naga tetap dekat. Motif naga dimasukkan ke dalam pakaian, arsitektur, dan keramik, melambangkan keinginan untuk sukses dan memohon perlindungan.
Untuk menangkal ancaman kebakaran, mereka mengintegrasikan elemen berbentuk naga ke langit-langit dan atap sebagai fitur dekoratif. Lukisan naga juga dipasang di gerbang untuk menangkal energi negatif.
Bahkan, peralatan penunjang kesuksesan, seperti kuas dan batu tinta juga dihiasi dengan pola naga. Hal ini mencerminkan keinginan seseorang untuk dapat berprestasi melalui peralatan yang digunakan saat menempuh pendidikan atau melakoni profesinya.
Dalam siklus enam tahun, sebuah sistem yang menggabungkan 10 batang langit dan 12 cabang bumi, tahun 2024 bertepatan dengan Tahun Naga Kayu. Batang kayu pada siklus ini diasosiasikan dengan warna biru, menjadikan tahun 2024 juga sebagai Tahun Naga Biru.
Kombinasi Tahun Naga inilah yang menjadi inspirasi di balik maraknya produk bertema naga biru untuk perayaan tahun baru kali ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menyambut Optimis Tahun 2024, Tahun Naga Kayu dalam Kultur Asia Timur
Pewarta | : Antara |
Editor | : Ronny Wicaksono |