TIMES MALANG, MALANG – Workshop Kewirausahaan Mahasiswa 'Teacherpreneurship" di Self Acess Center German Universitas Negeri Malang (UM) memasuki hari ketiga, Rabu (21/9/2022). Seminar ini diikuti 70 mahasiswa UM.

Acara yang digarap oleh Sastra Jerman UM ini bertujuan untuk mengenalkan dunia wirausaha serta mengasah kekreativan mahasiswa terkait perancangan ide bisnis.

Acara ini mengundang empat pemateri yang memiliki segudang pengalaman di bidang bisnis. 

Adapun pemateri-pemateri tersebut yaitu Alwien Parahita (CEO Germany Indonesia Professionals), Aulia Rachman B.A (Founder German Camp Centre), Billy Corniles Woong (Owner Hadikitchen Healthy Catering), dan Fernando Conan (Human Capital Management Consultant).

Kegiatan yang diadakan selama tiga hari (19-21/09/2022) ini membawa tema yang menarik pada hari ketiga yaitu Life is Picth. Dijelaskan oleh Alwien Parahita, topik ini menyeret perhatian peserta.

Pitching session oleh para pemateri dan peserta Workshop Teacherpreneurship pada Rabu (21/09/2022) di UM (Foto: Tiffani Jirzah/TIMES Indonesia)

Pria lulusan Hochschule für Technik und Wirtschaft Berlin ini menjelaskan terkait 'pitching' dalam dunia bisnis. Ia memaparkan tentang bagaimana membuat investor tertarik untuk bekerja sama.

Merencakan model bisnis, ide produk inovatif, unique selling point, target dan segmentasi pasar serta tim yang dapat diandalkan. Ia juga sedikit membocorkan Business Model Canvas (BMC) miliknya. 

Selanjutnya, ada picthing section. Sesi ini merupakan sesi presentasi para peserta terkait tugas BMC pada hari kedua, Selasa (20/09/2022).

Para peserta berani memamerkan ide bisnis masing-masing. Sebanyak 12 kelompok mempersembahkan buah pikiran yang berbeda.

Adapun ide bisnisnya kreatif dan bervariasi antara lain jamunemas, healthy oatmilk, bakso vegetarian, paren (pastel modern), kentangku kentangmu, cafe herbal nusantara, notebook, joki.ind, gudangmu, croachella, kobam sikil, dan banyak lagi. 

Setelah itu, ada evaluasi dan penilaian dari para pemateri. Ide bisnis mereka dinilai, diperbaiki, dan kemudian diberi saran. Tak ketinggalan, Fernando Conan mengajarkan teknik presentasi seperti body language, penggunaan kata, dan intonasi. 

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi 'Success through caracter'. Sesi ini berisikan sharing pengalaman dan wejengan bagi para calon pebisnis muda. 

"Untuk berubah, siap-siap ga nyaman. Untuk nyaman, siap-siap ga berubah. Saya harap temen-temen belajar, ya. Jangan lupa, sendiri kita nothing special, bersama Tuhan kita bisa lakuin something special," ujar Fernando Conan.

Sesi 'Success through caracter' oleh para pemateri Workshop Teacherpreneurship pada Rabu (21/09/2022) di UM (Foto: Tiffani Jirzah/TIMES Indonesia)

Peserta seminar, Willardi Jatmiko, mengaku senang mengikuti acara ini. Ia menungkapkan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu dari kegiatan ini. 

"Seminar tadi menarik apalagi coach Conan yang membawa suasananya jadi lucu dan rame. Self development sama cara untuk menjadi percaya diri," tuturnya kepada Times Indonesia.

Menurutnya, seorang mahasiswa harus memiliki pandangan terkait apa yang akan dilakukan di masa depan setelah lulus. Departemen Sastra Jerman dinilai memberi output menjadi tenaga pendidik.

Kendatipun begitu, terdapat beberapa mahasiswa UM yang memiliki tujuan berbeda, entah melanjutkan pendidikan atau berbisnis. Begitulah tujuan Workshop Teacherpreneurship ini diadakan yaitu untuk memberi pandangan dan wawasan dunis bisnis. (*)