TIMES MALANG, MALANG – Puluhan guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai provinsi di Indonesia mengikuti Program Kredensial Mikro Guru SMK Tingkat Nasional yang digelar di Malang pada 10–12 Desember 2025. Program nasional ini merupakan inisiatif Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, PKPLK Kemendikdasmen, sebagai langkah strategis untuk memperkuat kompetensi guru SMK agar selaras dengan kebutuhan industri modern.
Program Kredensial Mikro dirancang sebagai micro-credential system, yaitu pelatihan singkat, intensif, dan berbasis kompetensi yang menghasilkan sertifikasi resmi. Melalui format pelatihan dua hari dan sertifikasi satu hari, guru ditargetkan memperoleh kompetensi yang benar-benar terpakai di ruang praktik pembelajaran vokasi.
Tahun ini, pemerintah menggandeng RRCons Indonesia sebagai mitra pelaksana resmi, bekerja sama dengan lembaga-lembaga sertifikasi dan mitra industri.
Program ini diikuti oleh 20 guru terpilih dari Riau, Sumatera Utara, Lampung, Blora, Klaten, Yogyakarta, Brebes, Semarang, Tasikmalaya, Karawang, hingga Sulawesi Selatan. Mereka terpilih melalui proses seleksi ketat dari ratusan pendaftar.
Founder PT Anggraeni Production House, Rita Anggraeni Rahayu MAB, menjelaskan bahwa seleksi peserta dilakukan secara berlapis untuk memastikan hanya guru terbaik yang mengikuti pelatihan.
“Pemilihan 20 guru yang mengikuti pelatihan hari ini telah melalui proses seleksi yang berat. Dari ratusan kandidat, dipilih 20 orang terbaik dari berbagai daerah,” ujarnya.
Pelatihan tahun ini menghadirkan tiga skema kompetensi, yaitu Kewirausahaan Industri Level 4, Petugas K3, dan Digital Marketing. Seluruh pelatihan terlisensi BNSP, dan proses sertifikasinya dilakukan oleh asesor resmi.
Rita Anggraeni menambahkan bahwa sertifikasi yang diterima guru memiliki nilai strategis. “Sertifikat ini meningkatkan kompetensi SDM dan menjadi nilai tambah bagi guru. Mereka akan lebih percaya diri ketika jadi narasumber, lebih akuntabel di sekolah, dan memberi kontribusi nyata bagi siswa,” ujarnya.
Master Asesor dan Master Trainer BNSP, Rahmat Farikh, M.Pd, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memastikan peserta terbukti memiliki kompetensi melalui sertifikasi.
“Pelatihan hanya memberi sertifikat pelatihan, tapi harus ada proses pengakuan kompetensi. Di hari ketiga nanti ada sertifikasi kompetensi untuk ketiga bidang pelatihan yang disediakan,” jelas Rahmat.
Ia menekankan bahwa sertifikasi menjadi kebutuhan penting di era saat ini sebagai bukti profesionalisme guru SMK di hadapan industri.
Program Kredensial Mikro Guru SMK sejalan dengan agenda nasional untuk menjadikan pendidikan vokasi sebagai tulang punggung peningkatan produktivitas dan daya saing nasional. Dengan memperkuat kompetensi pengajar, pemerintah berharap lulusan SMK mampu bersaing di pasar kerja regional dan global.
Salah satu peserta terjauh, Andi Musafir Amar, guru SMKN 3 Bone, Sulawesi Selatan, mengikuti skema kewirausahaan. Ia menilai program ini sangat penting untuk mendukung pengembangan sekolah dan peningkatan kualitas lulusan.
“Sangat penting sekali, terutama bagi guru SMK karena bisa digunakan untuk memenuhi dokumen teaching factory. Harapannya besar untuk bisa mendapatkan sertifikasi ini,” ujarnya.
Andi menambahkan bahwa kompetensi yang ia peroleh nantinya akan berdampak langsung pada kualitas lulusan. “Tujuan akhirnya agar siswa keluar dari SMK Negeri 3 Bone dengan skill yang sangat mumpuni dan diterima di dunia kerja,” pungkasnya. (*)
| Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
| Editor | : Imadudin Muhammad |