https://malang.times.co.id/
Berita

Simbol dan Makna Barang-Barang Khas Imlek yang Sarat Harapan

Rabu, 29 Januari 2025 - 00:02
Simbol dan Makna Barang-Barang Khas Imlek yang Sarat Harapan Barang-barang khas perayaan Imlek memiliki simbol dan makna yang penuh harapan. (Foto: dok. TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, JAKARTA – Menjelang perayaan Tahun Baru Imlek, suasana kawasan pecinan semakin semarak dengan pedagang yang menjajakan berbagai barang khas. Dari jeruk mandarin, lampion merah, amplop angpau, hingga gantungan shio, semuanya memiliki makna filosofis yang mendalam dalam budaya Tionghoa.

Menurut pakar feng shui Yulius Fang, barang-barang khas Imlek melambangkan harapan baik untuk setahun ke depan. “Imlek adalah momen untuk memulai tahun baru dengan hal-hal positif, demi kelancaran dan keharmonisan sepanjang tahun ke depan,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Lampion merah menjadi salah satu dekorasi ikonik Imlek. Bentuk bundarnya melambangkan reuni keluarga dan kebahagiaan, sementara warna merah merepresentasikan vitalitas, kesempurnaan, dan kemakmuran. Tidak hanya dekorasi, buah-buahan juga menjadi sajian penting dalam perayaan ini.

Bunga krisan dianggap sebagai simbol umur panjang, kekayaan, serta harapan untuk masa pensiun yang damai. Bunga krisan yang berwarna kuning, seperti warna emas, dikaitkan dengan kekayaan.

Di samping itu, kata jeruk dalam bahasa Mandarin mempunyai sifat homofon. Aksara Mandarin untuk jeruk adalah 橙 (chéng), sama lafalnya dengan 成 (chéng) yang artinya sukses atau berhasil. Aksara Mandarin lain untuk jeruk yaitu 桔 (jú), yang lafalnya hampir sama dengan 吉 (jí) yang artinya beruntung.

Buah-Buahan dengan Filosofi Mendalam

Jeruk mandarin kerap hadir di meja perayaan sebagai simbol kekayaan. Warna kuning keemasan menyerupai emas, melambangkan kemakmuran. Dalam bahasa Mandarin, kata "jeruk" memiliki sifat homofon dengan kata-kata yang berarti keberuntungan dan kesuksesan. Apel merah pun tak kalah istimewa, karena kata píng guǒ (apel) memiliki makna kedamaian, sesuai dengan aksara píng yang berarti aman dan tenteram.

Nanas juga populer sebagai simbol kemakmuran. Dalam dialek Hokkien, nanas disebut Ong Lai, yang berarti "kemakmuran datang". Tak heran, kue nastar yang berisi selai nanas pun menjadi sajian khas di momen Imlek.

Di samping itu, kata jeruk dalam bahasa Mandarin mempunyai sifat homofon. Aksara Mandarin untuk jeruk adalah 橙 (chéng), sama lafalnya dengan 成 (chéng) yang artinya sukses atau berhasil. Aksara Mandarin lain untuk jeruk yaitu 桔 (jú), yang lafalnya hampir sama dengan 吉 (jí) yang artinya beruntung.

Makna di Balik Kue Khas Imlek

Kue keranjang, terbuat dari beras ketan dan gula, melambangkan peningkatan kemakmuran. Dalam bahasa Mandarin, nián gāo memiliki pelafalan yang serupa dengan nián gāo yang berarti “tahun yang lebih tinggi”. Sementara itu, lapis legit dengan lapisan-lapisan bertumpuk dipercaya sebagai simbol rezeki berlipat-lipat.

Bukan sekadar sajian, seluruh elemen perayaan Imlek mencerminkan harapan baik dan doa untuk tahun yang lebih cerah. Kehadiran benda-benda ini adalah cara unik untuk menyambut energi positif di awal tahun baru.

Buah nanas atau kue nastar yang berisi selai nanas pun umum disuguhkan pada perayaan Imlek. Dalam dialek Hokkien, nanas disebut Ong Lai yang memiliki pelafalan sama dengan 旺来 (wàng lái) yang bermakna kemakmuran dalam Mandarin.

Sajian khas Imlek lainnya yakni kue keranjang, kue manis yang terbuat dari beras ketan dan gula. (*)

Pewarta : Hendarmono Al Sidarto
Editor : Hendarmono Al Sidarto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.