https://malang.times.co.id/
Berita

Sepekan Belum Ditemukan, Pencarian Bocah Hanyut di Sungai Brantas Malang Dihentikan

Senin, 23 Juni 2025 - 10:11
Sepekan Belum Ditemukan, Pencarian Bocah Hanyut di Sungai Brantas Malang Dihentikan Para tim SAR gabungan saat menutup pencarian bocah hanyut di sungai brantas Kota Malang. (FOTO: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Pencarian Nia Maulidia (10), bocah perempuan yang diduga hanyut terbawa aliran sungai brantas di Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, hingga sepekan ini belum menemukan hasilnya. Karena pencarian sudah berjalan tujuh hari atau sepekan, maka pencarian ini resmi ditutup per Minggu (22/6/2025) kemarin.

Koordinator Unit Siaga SAR Malang, Yoni Fariza membenarkan penutupan pencarian tersebut.

Diketahui, operasi yang berhenti dan selesai di hari ketujuh ini, sudah sesuai dengan perundangan UU No 29 Tahun 2014.

“Kami tutup dengan hasil nihil (korban belum ditemukan). Namun, apabila ditemukan informasi atau tanda-tanda munculnya korban, maka kami siap melaksanakan evaluasi dan evakuasi,” ujar Yoni, Senin (23/6/2025).

Ia mengungkapkan, sebelum ditutup secara resmi, pada hari terakhir kemarin, pencarian tim SAR gabungan mengerahkan lebih banyak orang dan perahu untuk penyisiran. Penyisiran ini dilakukan hingga wilayah Kabupaten Malang, tepatnya di wilayah Bendungan Sengguruh.

“Hari ketujuh kemarin, kami banyak mengerahkan alat. Ada 4 LCR atau perahu karet dan dua perahu karet rafting untuk menyusuri sungai dari posisi korban terakhir terlihat sampai Bendungan Sengguruh,” ungkapnya.

Ia menyebut bahwa dalam pencarian selama sepekan ini, Tim SAR kesulitan dengan debit dan arus sungai yang cukup tinggi akhir-akhir ini.

"Kendala ini kami hadapi mulai hari pertama pencarian. Selain itu, rintangan berupa sampah dan tanaman rumpun bambu liar serta kontur sungai ini cenderung berbatu dan banyak jeram," imbuhnya.

Meski operasi pencarian gabungan telah dihentikan, namun masyarakat sekitar akan melaksanakan pencarian secara mandiri. Oleh karena itu, Unit Siaga SAR Malang tetap akan melakukan monitoring.

"Dari hasil evaluasi tadi, masyarakat tetap akan melanjutkan dan melaksanakan pencarian secara mandiri. Tetap akan kami monitor dan tetap diimbau untuk selalu mengutamakan keselamatan," jelasnya.

Sementara, Lurah Bumiayu Mutho Shobiri menuturkan, pencarian secara mandiri juga akan melibatkan unsur relawan SAR Malang Raya.

"Hingga hari ketujuh ini, belum ada tanda-tanda korban ditemukan. Akan tetapi, kami beserta Babinsa, warga, Ketua RW serta relawan akan melaksanakan operasi gabungan pencarian tambahan," katanya.

Ia menerangkan, bahwa operasi pencarian secara mandiri akan dilakukan selama tiga hari. Mulai pada Senin (23/6/2025) ini hingga Rabu (25/6/2025).

"Kemungkinan, pencarian mandiri ini dilakukan tiga hari dulu dan harapannya korban bisa ditemukan. Untuk rutenya sama, yaitu sampai dengan Bendungan Sengguruh," bebernya.

"Pencarian yang dilakukan secara mandiri ini, yaitu ada yang memantau dari darat. Sedangkan teman-teman relawan SAR yang memiliki pengalaman, akan menyusuri sungai," lanjutnya.

Mutho juga menambahkan, bahwa hingga saat ini orang tua korban masih syok atas kejadian tersebut.

"Namanya kehilangan anak, tentunya masih butuh proses. Ini nanti saya sama Babinsa akan datang ke kediaman korban, untuk menyampaikan hasil pencarian pada hari ini ke orang tua korban," pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.