https://malang.times.co.id/
Pendidikan

UB Mulai Pembangunan Pusat Layanan Infkesi dengan Dana 5 Juta Euro

Senin, 23 Juni 2025 - 12:57
UB Mulai Pembangunan Pusat Layanan Infkesi dengan Dana 5 Juta Euro Rektor UB Prof Widodo saat Menyerahkan Cendera Mata pada Burkhard Hinz, Country Director of KfW Jakarta. (FOTO: Humas UB)

TIMES MALANG, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) resmi memulai pembangunan Infection Center atau pusat layanan penyakit infeksi masa depan yang berlokasi di Rumah Sakit UB (RS UB). Pembangunan ini dimulai setelah acara seremoni yang dihelat pada Kamis (19/6/2025).

Pembangunan Infection Center ini merupakan bagian dari proyek kolaborasi strategis antara UB, KfW (Bank Pembangunan Jerman), dan Uni Eropa, dengan total pendanaan hibah mencapai 5 juta euro. Proyek yang awalnya digagas sebagai respons terhadap pandemi COVID-19 kini dikembangkan untuk mengantisipasi beragam tantangan penyakit infeksius di masa depan.

“Yang kita resmikan hari ini adalah hibah dari Uni Eropa. Meskipun awalnya untuk COVID-19, fasilitas seperti laboratorium dan bangunan inovatif ini masih sangat berguna untuk pelayanan dan penelitian penyakit infeksius ke depan,” ujar Prof. Dr. Ir. Moch. Sasmito Djati, M.S., IPU., ASEAN Eng., Direktur Project Implementation Unit (PIU).

Menurut Prof. Sasmito, Infection Center akan menjadi pijakan penting dalam meningkatkan status RS UB sebagai rumah sakit pendidikan yang unggul secara nasional.

“Pembangunan ini adalah milestone menuju peningkatan kelas rumah sakit. RS UB saat ini ditargetkan naik kelas, menjadi pusat unggulan nasional jika seluruh fasilitas dan alat sudah terbangun,” tambahnya.

Selain fungsi pelayanan, proyek ini mencerminkan implementasi tridarma perguruan tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. UB berkomitmen menjadikan Infection Center sebagai bagian dari ekosistem pembelajaran dan inovasi berkelanjutan.

Dukungan dari mitra internasional juga ditegaskan dalam sambutan Burkhard Hinz, Country Director KfW Jakarta. “Investasi ini menjawab kebutuhan masyarakat secara langsung. Dengan populasi lebih dari 40 juta jiwa di Jawa Timur, fasilitas ini sangat penting dan relevan,” katanya.

Burkhard juga menyoroti pentingnya pembangunan laboratorium berstandar BSL-2, yang aman untuk aktivitas riset mikrobiologi dan penanganan penyakit menular.

“Ini merupakan investasi jangka panjang untuk mendukung kepemimpinan Indonesia di bidang kesehatan,” tambahnya.

Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyatakan bahwa proyek ini tidak hanya memperkuat infrastruktur kesehatan, tetapi juga menunjukkan pentingnya sinergi antar bidang keilmuan.

“UB memiliki lebih dari 15 program spesialisasi kedokteran, ditunjang oleh kekuatan dari teknik, gizi, mikrobiologi, dan bahkan rumah sakit hewan. Semuanya akan berkontribusi dalam ekosistem terpadu RS UB Infection Center,” jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Prof. Dr. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T., Direktur Direktorat Sumber Daya Kemendikbudristek, yang menyebut proyek ini sebagai implementasi konkret dari kebijakan nasional di bidang kesehatan dan pendidikan tinggi.

“RSPTN seperti RS UB harus menjadi garda depan sains dan teknologi di bidang kesehatan. Proyek ini adalah bagian dari upaya memperkuat akses, mutu, dan dampak layanan pendidikan dan kesehatan yang terintegrasi,” tegasnya.

Infection Center RS UB akan menempati Gedung A lantai 1 dan 2, mencakup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD), Rawat Jalan, Rawat Inap, ruang perawatan intensif, serta laboratorium BSL-2 untuk diagnostik dan riset infeksius.

Proyek ini menegaskan peran UB sebagai kampus berdampak global, yang unggul dalam riset dan pendidikan, juga hadir dalam solusi kesehatan publik. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.