TIMES MALANG – Sosialisasi wawasan kebangsaan dan kebhinekaan digelar Bakesbangpol Kabupaten Malang di Rayz UMM, Rabu (28/10/2025). Toleransi dan gotong royong dalam keberagaman banyak dikupas dalam acara ini. 

Kegiatan ini diikuti 100 peserta yang mewakili dari berbagai organisasi masyarakat dan komunitas se Kabupaten Malang. Narasumber dari Komisi I DPRD Kabupaten Malang dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Malang menjadi pembicara utama. 

Peserta yang mengikuti acara di antaranya dari Lembaga Desa Adat, kelompok penghayat, ormas keagamaan, juga Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Malang. 

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Malang, Busilan menyampaikan, pentingnya toleransi atau kerukunan dalam menyatukan kebhinekaan di tengah masyarakat, khususnya di Kabupaten Malang. 

Toleransi yang kuat di kalangan seluruh masyarakat, menurutnya bisa menjadi kunci munculnya kebersamaan dan gotong royong dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

"Kami memang menempatkan bagaimana membangun wawasan kebangsaan dan kebhinekaan itu secara integral. Sehingga, diharapkan itu semua menjadi (penunjang) konstruksi yang ada di pemerintahan Kabupaten Malang," terang Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang, Agus Widodo, Rabu (28/10/2025) sore. 

Sebagai tindak lanjut dan bentuk-bentuk penguatan wawasan kebangsaan dan kebhinekaan ini, kata Agus, diharapkan peserta yang sudah mengikuti sosialisasi ini bisa menyampaikan dan menularkan kepada orang atau kelompok lain. 

"Untuk bagaimana membangun dan merangkul semua perbedaan itu menjadi sebuah khazanah, yang bisa membangun peradaban yang jauh lebih baik, ya dengan cara memperkuat toleransi," tandas Agus. 

Selain itu, menurutnya dengan membangun rasa empati, juga semangat kebersamaan dan gotong royong yang tinggi. 

Keberadaan forum atau komunitas yang bisa memperkuat soal kebangsaan dan kebhinekaan ini, jelas Agus, di Kabupaten Malang ini sudah terbentuknya seperti forum kewaspadaan dini juga Forum Pembauran Kebudayaan. 

"Tantangan ke depan ini, yang perlu banyak diperhatikan dan disadarkan pada masyarakat kita memang bagaimana merawat kebhinekaan ini menjadi kekuatan dan entitas yang bisa memperkuat kebangsaan," ujar Agus Widodo. (*)