TIMES MALANG, MALANG – Miris! jembatan Gadang, Kota Malang yang harusnya menjadi akses kendaraan, kini dipenuhi oleh sampah-sampah yang berserakan. Banyak oknum warga yang masih membuang sampah sembarangan di kawasan tersebut. Hal itu membuat geram warga sekitar maupun Pemerintah Kota Malang.
Kepala Bidang Persampahan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Roni Kuncoro merasa prihatin dengan kelakuan sejumlah oknum warga yang masih membuang sampah sembarangan.
Padahal jelas, DLH Kota Malang sudah menyediakan dua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di sekitaran Pasar Gadang untuk memudahkan warga.
“Dengan adanya dua TPS, yaitu di dalam Pasar Gadang dan di timur perempatan Gadang, seharusnya warga tidak perlu lagi membuang sampah di pinggir jalan atau jembatan,” ujar Roni, Selasa (4/2/2025).
Bahkan, pihak DLH Kota Malang sendiri sebenarnya kerap kali melakukan patroli untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat.
“Kami sering patroli dan membersihkan sampah, tetapi kebiasaan ini sulit dihentikan tanpa kesadaran masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Roni, kebiasaan membuang sampah sembarangan ini bukan hanya soal mencemari lingkungan, tetapi juga merusak citra Kota Malang sebagai kota bersih dan nyaman.
“Ini bukan hanya masalah estetika, tetapi juga mencerminkan perilaku kita sebagai warga kota. Kalau kebiasaan ini tidak berubah, dampaknya akan buruk bagi citra Malang di mata pengunjung,” katanya.
Bukan hanya pihak DLH Kota Malang saja yang geram. Namun warga sekitar pun juga ikut jengah dan prihatin atas perilaku oknum warga yang masih saja membuang sampah sembarangan dan mengotori jembatan Gadang.
Warga asal Jalan Rajasa Kota Malang, Moch Zainullah (42) sampai mendirikan pos pangau sebagai tempat bersiaga melarang oknum warga yang masih membuang sampah di Jembatan Gadang.
Ia bersama temannya bernama Ambon (37) selalu bersiaga di posko hang ia dirikan untuk menghadang dan melarang tegas para oknum warga yang masih ngeyel membuang sampah di jembatan Gadang Kota Malang.
“Awalnya saya mendirikan posko ini pas musim hujan, terus ngerasa kok bau. Ternyata gara-gara sampah itu di jembatan,” ungkap Zainul.
Jembatan Gadang yang berlokasi 20 meter dsri rumahnya tersebut, sempat membuat Zainul tercengang dengan tumpukkan sampah yang berserakan.
“Saya biasanya lihay itu bukan warga sekitar sini yang buang sampah,” katanya.
Posko tersebut pun kini dibantu oleh warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan, termasuk pendirian tenda.
“Ya yang jaga gantian tapi kadang kalau kosong gak ada yang jaga, selalu langsung banyak sampah. Ya kita sebisa mungkin lah untuk melarang dan memantau,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |