TIMES MALANG, MALANG – Jajaran Satgas Pangan dari Satreskrim Polresta Malang Kota langsung mengantongi barang bukti kemasan MinyaKita yang tak sesuai takaran usai dilakukan pengecekan oleh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Pasar Bunul, Kamis (13/3/2025).

Diketahui, TPID yang dipimpin oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat bersama Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin,  Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita dan Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Aris Gunawan melakukan pengecekan minyak goreng berbagai merk dan berbagai kemasan.

Hasilnya, untuk minyak goreng dengan merk MinyaKita ditemukan adanya perbedaan takaran yang cukup jauh, mulai dari kemasan 1 liter hingga kemasan botol 850 mililiter (ml). Sedangkan, minyak goreng merk lain, ditemukan takaran pas sesuai dengan yang tertera dalam kemasan.

Dari hasil tersebut, tim Satgas Pangan Polresta Malang Kota langsung membawa barang bukti kemasan MinyaKita untuk ditindaklanjuti secara hukum.

“Untuk MinyaKita kemasan botol, ada selisih isinya kurang sampai 100 mililiter. Sedangkan pada kemasan refill, juga ada selisih, tapi masih dalam batas toleransi, yaitu 10 sampai 12 mililiter. Oleh karenanya, ini kami tindaklanjuti,” ujar Anggota Satgas Pangan Polresta Malang Kota, Ipda Jeri Subandrio, Kamis (13/3/2025).

Ada dua kemasan botol MinyaKita yang tak sesuai takaran yang dibawa sebagai barang bukti. Dimana, satu botol sudah kosong dan satunya lagi masih belum dibuka.

“Kami amankan dulu dan kami jadikan sebagai barang bukti. Lalu, kami laporkan hasil temuan ini ke pimpinan kami untuk tindak lanjutnya seperti apa,” ungkapnya.

Tidak menutup kemungkinan, pihak kepolisian akan memanggil pihak distributor maupun produsen MinyaKita tersebut untuk dimintai klarifikasi. Dengan tujuan, untuk mengetahui penyebab penyimpangan takaran yang ditemukan dalam sidak.

"Tentu, pihak distributor maupun produsen akan kami panggil untuk dikonfirmasi atau klarifiikasi," tandasnya.(*)