TIMES MALANG, JAKARTA – PT PLN Indonesia Power (PLN IP) tengah mempersiapkan lompatan besar dalam arena energi terbarukan dengan merencanakan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di perairan Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, berkapasitas 50 MW.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, pihaknya mengambil langkah-langkah besar untuk menyokong transisi energi yang menjadi fokus pemerintah Indonesia. Kolaborasi antara PLN IP dan ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi, bertujuan memajukan proyek PLTS Terapung Singkarak dengan visi yang kuat.
"Kami berakselerasi dalam realisasi proyek PLTS Singkarak ini. Inisiatif ini adalah wujud nyata dari komitmen kami dalam program Hijaunesia tahun 2020, yang berambisi mempercepat penggunaan energi hijau di Indonesia dan mendukung ambisi Indonesia untuk nol emisi pada tahun 2060,” papar Edwin dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/1/2025).
Ia menegaskan, PLN IP ditunjuk oleh pemerintah untuk memimpin pemasangan PLTS di berbagai wilayah negara.
Menyadari pentingnya sinergi dari berbagai pihak, termasuk warga Kabupaten Tanah Datar, Edwin mengatakan, PLN IP berharap akan mendapat dukungan yang solid untuk mewujudkan visi hijau ini.
Ia menambahkan, pembangkit yang disiapkan PLN IP akan menjadi PLTS terapung terbesar di Sumatera dan telah terintegrasi dalam rencana strategis PLN yang dirangkum dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
"Bayangkan, kehadiran 50 MWac atau 76 MWp dari PLTS Singkarak ini berarti penerangan bagi 40 ribu rumah dengan energi bersih, yang akan terintegrasi dalam sistem kelistrikan di wilayah barat Sumatera," lanjutnya dengan optimisme.
PLTS Singkarak tidak hanya menjadi simbol komitmen terhadap energi bersih, namun juga menjadi solusi penting untuk mencapai target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen.
Edwin berharap proyek ini akan menjadi tenaga penggerak dalam mengurangi emisi karbon, serta meningkatkan efisiensi energi yang pada akhirnya akan mengarah ke masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2027, PLTS Singkarak akan menempati sekitar 49 hektare atau sekitar 0,45 persen dari luas keseluruhan Danau Singkarak yang mencapai 10.780 hektare. Hal ini dirancang sedemikian rupa sehingga keseimbangan ekologis dan fungsi ekosistem danau tetap terpelihara.
"Kami merealisasikan pembangunan ini meliputi beberapa daerah, termasuk Kecamatan Batipuh Selatan, Batipuh dan X Koto di Kabupaten Tanah Datar, dengan pengelolaan yang diharapkan dapat memaksimalkan manfaat, tidak hanya bagi keberlanjutan lingkungan tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat lokal,” pungkas Edwin. (*)
Pewarta | : Hendarmono Al Sidarto |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |