TIMES MALANG, MALANG – Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 001 Kepanjen Kodim 0818 Malang-Batu, di Kepanjen Kabupaten Malang, Jum'at (3/5/2025).
Kunjungan ini dalam rangka memastikan persiapan prasarana pendukung untuk peluncuran Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang rencananya dimulai 6 Januari 2025 mendatang, di wilayah teritorial Kodim 0818 Malang-Batu.
Bersamaan kunjungan Pangdam V/Brawijaya, didampingi langsung Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo, M.Han., juga Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto, dan Wakil DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarok.
"Secara total untuk tahap I ini ada 17 dapur di kabupaten/kota yang kami siapkan untuk memulai program makan bergizi gratis per 6 Januari nanti. Salah satunya, di Kabupaten Malang, di (SPPG) sini," kata Mayjen TNI Rudy Saladin, Jumat (3/1/2025).
Saladin meyakini untuk setiap dapur SPPG yang berada di Kabupaten Malang dan Batu, dapat memenuhi target produksi 3.000 porsi per hari. Mekanisme distribusi makanan, lanjutnya, dilakukan dengan cara droping menggunakan dua armada kendaraan.
Dapur umum SPPG 001 Kepanjen yang ada di kompleks Kodim 0818/Malang-Batu yang disiapkan untuk program makanan bergizi gratis ini mampu memproduksi 3.000 porsi per hari.
"Target kami memang 3 ribu, ya penerima manfaat dalam satu hari. Ada rentang waktunya, pagi dengan agak siang," kata Hal ini disampaikan oleh Pangdam V Brawijaya.
"Ini ada dua kendaraan. Per kendaraan bisa sekitar 1.050 porsi sekali kirim. Karena satu sisi rak bisa berisi 525, sisi sebelahnya 525. Jadi, sekali berangkat bisa mengangkut atau membawa sekitar 1.050 porsi omprengan untuk adik-adik (pelajar.red) dan ibu-ibu (hamil/menyusui)," Imbuhnya.
Pangdam V juga menjelaskan, titik pengiriman makanan bergizi gratis paling jauh dengan radius jarak sekitar 2 kilometer. Sehingga, menurutnya dengan dua armada kendaraan cukup cepat menjangkau sasaran penerima makanan.
"Proses pengiriman, saya kira nggak memakan waktu lama. Karena ada radiusnya. Satu dapur diharapkan radius secara geopasial untuk titik-titik penerimaan manfaatnya itu paling sekitar 2 kilometer paling jauh," sambung Rudy Saladin.
Sedangkan, untuk makanan sendiri menurutnya harus bisa dikonsumsi oleh penerima manfaat maksimal empat jam setelah dikirim.
"Apalagi nanti ada susu, ya. Kalau bisa memang tidak dibawa pulang oleh siswa-siswi, anak-anak. Lebih baik dihabiskan di tempat," kata Mayjen TNI Rudy.
Pihaknya berharap kepada masyarakat di Jawa Timur, lebih khusus di wilayah Kabupaten Malang benar-benar bisa turut mendukung program makan bergizi gratis nantinya.
Mayjen TNI Rudy Saladin menambahkan, TNI akan terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk menciptakan sinergi yang solid dalam menyukseskan program ini.
Melalui Program MBG, dia menambahkan juga untuk memastikan bahwa setiap warga, khususnya yang membutuhkan, bisa mendapatkan akses gizi yang baik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
Dandim 0818/Malang-Batu, Letkol Inf Yuda Sancoyo, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung penuh pelaksanaan Program MBG.
"Program ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam pemenuhan kebutuhan gizi yang seimbang. Kami akan berkolaborasi dengan Forkopimda Kabupaten Malang untuk memastikan kelancaran program ini," demikiam Yuda Sancoyo. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |