TIMES MALANG, MALANG – Investigasi atau penyeledikan mendalam dilakukan tim Ditlantas Polda Jatim dan Polres Malang, untuk memastikan penyebab insiden kecelakaan maut di KM 77 Jalur Tol Pandaan-Malang, hari ini, Selasa (24/12/2024). 

Hingga saat ini, penyelidikan di TKP kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang dari bus rombongan pelajar asal Bogor dengan truk ini masih dilangsungkan. 

"Saat ini masih bekerja, yang dipimpin Bapak Dirlantas Polda, terus melakukan olah TKP menggunakan alat Traffic Accident Analysis (TAA). Nanti hasilnya kami sampaikan," terang Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, Selasa (24/12/2024). 

Selain itu, lanjut Kapolres, Dirlantas Polda Jatim juga menghadirkan pihak Dinas Perhubungan Jatim untuk memeriksa kelayakan dan kondisi dua kendaraan yang terlibat kecelakaan di tol ruas arah Malang kemarin. 

Untuk lebih menguatkan, pihak teknisi pabrikan kendaraan dari Mitsubishi juga dihadirkan ikut memeriksa kendaraan. 

"Juga, tim gakkum Polres Malang sejak tadi malam sudah mengumpulkan bukti-bukti. Dan, hari ini dijadwalkan meminta keterang para saksi guna mendapatkan hasil penyelidikan yang lebih komprehensif," terang AKBP Putu. 

Disinggung soal sangkaan Pasal pidana yang bisa dikenakan, Kapolres Malang belum bisa memastikan. Sebaliknya, pihaknya meminta semua menunggu hasil proses penyelidikan lengkap. 

"Untuk penerapan pasal dan siapa terduga pelaku (penyebab kecelakaan) masih harus menunggu proses penyelidikan selesai. Nanti, kami akan gelar perkara ketika semua bukti dan hasil penyelidikan cukup. Mohon waktu," demikian Kapolres Malang. 

Diberitakan timesindonesia.co.id sebelumnya, insiden kecelakaan terjadi di KM 77 Jalur Tol Pandaan-Malang, Senin (23/12/2024). Dari kejadian naas ini, empat orang termasuk sopir dan kernet bus meninggal di tempat kejadian.

Dalam konferensi pers yang dipimpin langsung Dirlantas Polda Jatim, Kombes Polisi Komarudin, di Pos Lantas Exit Tol Karanglo, Senin (23/12/2024) malam, diungkapkan bahwa korban meninggal adalah sopir bus inisial US, kernet bus AB, juga pendamping rombongan pelajar, TSM, dan ibu IM, yang juga ikut sebagai pendamping. 

Menurut Kombes Pol Komarudin, kronologi kecelakaan berawal saat sopir truk SW (64),  mengendarai truk wingbox berisi pakan ternak dan menanjak di kilometer 78, yang mengalami masalah.

Sopir melihat kondisi mesin truk terlalu panas. Kemudian yang bersangkutan (SW)  menepikan kendaraan di bahu jalan, untuk menghentikan kendaraan.

"Sopir truk ini sempat turun dari kendaraan. Yang bersangkutan sendirian tanpa didampingi kernet, turun untuk mengganjal kendaraan truk tersebut. Setelah mengganjal roda sebelah kanan, SW rencananya juga akan mengganjal roda sebelah kiri. Namun belum sempat dilakukan, tiba-tiba truk mundur tanpa ada pengemudi dan posisi sopir berada di luar kendaraan saat kejadian," ungkapnya.

Ditambahkan, truk kemudian meluncur mundur sejauh sekitar 700-800 meter. Naas, dari arah belakang muncul bus Tirto Agung yang mengangkut penumpang pelajar. Benturan pun tak terelakkan, mengakibatkan kecelakaan. (*)