TIMES MALANG, MALANG – Panen perdana buah kelengkeng di Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon (16/2025) menjadi langkah awal menuju kemandirian ekonomi desa. Acara ini dihadiri oleh Bupati Malang, Drs. H. M. Sanusi, M.M., serta Ketua TP PKK Kabupaten Malang, Hj. Anis Zaida Sanusi.
Momen ini menunjukkan bahwa potensi pertanian lokal bisa menjadi tumpuan penguatan ekonomi masyarakat. Kebun kelengkeng tersebut merupakan hasil budidaya dari lahan seluas satu hektar yang dikelola oleh warga setempat.
Pemilik kebun, Dudik Purwanto, menjelaskan bahwa kelengkeng jenis unggulan yang ia tanam memiliki rasa manis dan kadar air rendah. Buah ini mulai bisa dipanen hanya dalam waktu tujuh bulan sejak masa tanam.
Saat ini, ia memasarkan kelengkeng secara online dengan harga Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per kilogram. "Setiap hari, laku 50 hingga 70 kilogram. Pelanggan dari berbagai daerah," ungakpnya.
Keberhasilan Dudik tidak hanya berdampak pada keuntungan pribadi, tetapi juga membuka peluang kerja bagi warga sekitar. Banyak warga terlibat dalam proses penanaman, pemeliharaan, hingga pengemasan buah kelengkeng.
Ini menjadi contoh nyata bagaimana pertanian modern bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Semangat inilah yang diharapkan dapat ditiru oleh petani lain di wilayah Kabupaten Malang.
Dalam sambutannya, Bupati Malang menyatakan dukungan penuh terhadap upaya masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal. "Inovasi pertanian seperti ini merupakan masa depan desa yang mandiri dan sejahtera," tegasnya.
Menurutnya, pemerintah akan terus hadir melalui program pelatihan dan pendampingan bagi petani. Ia ingin sektor pertanian tidak lagi dipandang sebagai usaha tradisional, tetapi sebagai peluang usaha modern.
Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pertanian juga sedang merancang program khusus untuk pengembangan hortikultura bernilai ekonomi tinggi. Tujuannya agar petani tidak hanya bergantung pada tanaman pokok seperti padi atau jagung.
Dengan diversifikasi tanaman, desa akan memiliki ketahanan ekonomi yang lebih kuat. Selain itu, potensi pertanian juga bisa dikembangkan menjadi sektor agrowisata.
Panen kelengkeng ini menjadi bukti bahwa desa memiliki kekuatan besar jika diberi ruang untuk berkembang. Dukungan pemerintah dan semangat petani menjadi kunci utama keberhasilan ini.
Bupati Malang percaya kegiatan seperti ini juga membangkitkan optimisme bahwa produk lokal bisa bersaing di pasar modern. Jika dikembangkan secara konsisten, kelengkeng Kasembon berpotensi menjadi ikon buah unggulan Kabupaten Malang. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bupati Malang: Kelengkeng Bisa Jadi Penggerak Ekonomi Warga Lokal
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Khodijah Siti |