TIMES MALANG, MALANG – Kursi Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi berganti. Presiden Prabowo Subianto menunjuk Prof. Ahmad Erani Yustika, akademisi dan birokrat senior, untuk menduduki posisi strategis tersebut.
Penunjukan ini terbilang istimewa. Sebab, jabatan Sekjen biasanya diisi oleh pejabat karir internal Kementerian ESDM. Namun kali ini, kepercayaan diberikan kepada sosok dari luar kementerian: seorang guru besar ekonomi kelembagaan sekaligus alumnus kebanggaan Universitas Brawijaya (UB) Malang.
Prof. Erani bukan nama baru dalam dunia akademik dan pemerintahan. Ia adalah Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, sekaligus pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB).
Karier birokratnya dimulai di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Ia pernah menjabat sebagai Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (2015–2017) dan Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (2017–2018).
Pada periode 2017–2018, Erani dipercaya menjadi Staf Khusus Presiden Joko Widodo di bidang ekonomi. Setelah itu, ia mendapat mandat besar sebagai Kepala Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI. Saat ini, sebelum menjabat Sekjen ESDM, ia ditugaskan Presiden Prabowo sebagai Sekretaris Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional.
Selain posisi Sekjen, Keputusan Presiden bertanggal 10 September 2025 itu juga mengatur perubahan di dua jabatan lain. Seperti Jisman P Hutajulu, sebelumnya Dirjen Ketenagalistrikan, kini dipercaya sebagai Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis. Juga Irjen Pol Yudhiawan ditetapkan sebagai Inspektur Jenderal menggantikan Letjen TNI (Purn) Bambang Suswantono.
Meski SK sudah diteken, Kementerian ESDM hingga kini belum merilis jadwal resmi pelantikan para pejabat baru tersebut. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Imadudin Muhammad |