TIMES MALANG, MALANG – Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Dies Natalis ke-64, Selasa (28/10/2025). Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., para rektor terdahulu UIN Malang, serta seluruh sivitas akademika.

Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Ilfi Nur Diana menyampaikan perjalanan panjang dan capaian kampus yang dikenal sebagai Kampus Hijau dan Kampus Ulul Albab itu. Dia menguraikan berbagai kontribusi besar para rektor pendahulu yang telah meletakkan fondasi kuat bagi kemajuan UIN Malang, mulai dari Prof. Imam Suprayogo, Prof. Mudjia Rahardjo, Prof. Abd. Haris, hingga Prof. Zainuddin,

Dalam usia ke-64 tahun, Prof. Ilfi menyebut bahwa UIN Malang telah menorehkan berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Namun, ia menegaskan bahwa capaian tersebut bukanlah alasan untuk berpuas diri.

“Kita patut bersyukur atas segala capaian UIN Malang sejauh ini. Namun, kita tidak boleh berhenti di sini. Saya mendorong seluruh dosen untuk terus berkarya dan menghasilkan inovasi yang dapat dibanggakan, baik di tingkat nasional maupun global,” ujar Prof. Ilfi.

Dia menambahkan, salah satu fokus utama UIN Malang ke depan adalah menyiapkan lulusan yang mudah terserap di dunia kerja. Menurutnya, perguruan tinggi tidak hanya bertugas mencetak sarjana, tetapi juga memastikan lulusannya memiliki kompetensi, daya saing, dan karakter Islami yang kuat.

“Kepedulian terhadap masa depan mahasiswa menjadi komitmen utama kami. Kami ingin memastikan mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga siap menghadapi tantangan dunia kerja,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Ilfi juga menegaskan komitmen UIN Malang untuk menjadi green campus dan smart university. Ia memaparkan sejumlah agenda strategis yang tengah disiapkan untuk mendukung visi tersebut.

Salah satu langkah besar adalah pengembangan lahan seluas 20 hektar di Kampus 3 UIN Malang yang berada Kota Batu menjadi hutan kota. Program ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Batu. Selain itu, UIN Malang juga akan membangun danau buatan sebagai resapan air dan edu-park, serta green building berbasis energi terbarukan.

“Kami ingin menjadikan Kampus 3 bukan hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga ruang hijau yang berkelanjutan. Green building yang hemat energi menjadi salah satu prioritas agar UIN Malang lebih efisien dalam penggunaan listrik,” jelasnya.

Tak hanya itu, UIN Malang juga tengah mempercepat transformasi layanan digital di seluruh lini akademik dan administrasi sebagai bagian dari upaya menjadi smart university.

Dalam momentum Dies Natalis ke-64 ini, UIN Malang juga memberikan penghargaan kepada para pimpinan terdahulu, termasuk mantan rektor dan dekan STAIN Malang (sebelum bertransformasi menjadi UIN). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan kontribusi mereka terhadap perjalanan panjang UIN Malang hingga mencapai posisi saat ini.

Di tempat yang sama, Sekjen Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, M.A., menegaskan bahwa Dies Natalis bukan hanya seremoni, tetapi juga momentum refleksi atas kinerja dan kontribusi perguruan tinggi terhadap masyarakat.

“UIN Malang telah menjadi salah satu kampus Islam terbaik di Indonesia. Kontribusinya terhadap bangsa sudah tidak perlu diragukan lagi. Kampus ini berhasil melahirkan para generasi terdidik yang berperan penting dalam kemajuan bangsa,” ujarnya.

Namun demikian, Prof. Kamaruddin mengingatkan agar UIN Malang tidak hanya fokus pada reputasi akademik, tetapi juga tetap membumi dan dekat dengan masyarakat.

“Kemajuan suatu negara sangat berkorelasi dengan kemajuan perguruan tinggi di dalamnya. Karena itu, UIN Malang harus terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar, baik di Malang, Jawa Timur, maupun Indonesia,” tegasnya.

Menurutnya, keberadaan UIN Malang sebagai kampus besar harus menghadirkan dampak sosial yang terasa langsung oleh masyarakat, baik melalui kegiatan pengabdian, penelitian, maupun pemberdayaan ekonomi dan lingkungan.

"Hal ini juga harus terus menjadi fokus. Tentu kita sangat bangga dengan capaian yang dimiliki. Namun hal itu juga harus terus diimbangi dengan dampak nyata terhadap masyarakat di sekitar kampus," pungkasnya. (*)