TIMES MALANG, MALANG – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Malang, Abdul Qodir, mendesak pemerintah daerah agar hasil observasi kasus dugaan siswa dan guru keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di MTs Al Khalifah Cepokomulyo, Kepanjen, disampaikan secara terbuka kepada publik.
Menurutnya, transparansi sangat penting agar masyarakat tidak terjebak dalam spekulasi yang bisa berkembang menjadi isu liar.
“Observasi menyeluruh, hasilnya harus diinformasikan kepada publik secara transparan. Gak perlu ada yang ditutupi, apa penyebab dari anak-anak dan guru kita itu dilarikan ke RSUD di hari dan jam yang sama dengan keluhan serupa,” tegas Abdul Qodir, Kamis (23/10/2025).
Ia meminta setiap peristiwa semacam ini direkonstruksi secara detail agar dapat diketahui penyebab pastinya. Dengan demikian, publik mendapatkan kejelasan berdasarkan fakta, bukan prasangka.
“Setiap peristiwa harus direkonstruksi. Dengan begitu publik tidak terjebak dengan prasangka yang akhirnya membias menjadi isu. Kalau kemudian hasilnya mengarah pada dugaan keracunan dari produk olahan dapur MBG, ya sampaikan saja secara utuh,” ujarnya.
Abdul Qodir juga menyampaikan doa dan dukungan bagi para siswa dan guru yang terdampak agar segera pulih.
“Kami mendoakan supaya anak-anak kita segera pulih kesehatannya. Pemerintah harus pastikan ada langkah pencegahan agar hal seperti ini tidak terulang,” tutupnya.
Sebelumnya, 16 siswa dan 2 guru MTs Al Khalifah dilarikan ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen setelah mengalami mual dan muntah usai menyantap menu MBG. Seluruh pasien kini dalam kondisi membaik setelah menjalani observasi medis. (*)
Pewarta | : Hainor Rahman |
Editor | : Hainorrahman |