https://malang.times.co.id/
Berita

Sebelum Pertemuan dengan Donald Trump, Hamas akan Bebaskan Sandera

Minggu, 12 Oktober 2025 - 11:08
Hamas akan Bebaskan Sisa Sandera Besok Sebelum Pertemuan Puncak dengan Donald Trump Keluarga sandera yang masih ditawan oleh militan Hamas menggelar unjuk rasa di "Lapangan Sandera" di Tel Aviv, Israel, pada hari Sabtu, setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza mulai berlaku. (FOTO: Arab News/Reuters)

TIMES MALANG, JAKARTAHamas mengatakan, semua sisa sandera Israel akan dibebaskan Senin (13/10/2025) besok pagi dari Gaza sebelum pertemuan puncak perdamaian Trump, sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan yang telah ditandatangani Israel-Hamas.

Dilansir Arab News, seorang pejabat tinggi dari kelompok militan Palestina tersebut telah mengatakan kepada AFP. Sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan itu, Hamas akan membebaskan sisa para sandera, 20 di antaranya diyakini Israel masih hidup, dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.

"Menurut perjanjian yang ditandatangani, pertukaran tahanan juga akan dimulai pada Senin pagi besok seperti yang disepakati," kata pejabat Hamas, Osama Hamdan kepada AFP dalam sebuah wawancara Sabtu kemarin.

Kepresidenan Mesir juga mengumumkan, Presidan AS, Donald Trump dan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi akan memimpin pertemuan puncak yang diikuti lebih dari 20 negara di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh Senin sore besok.

Tujuan pertemuan itu adalah untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza, meningkatkan upaya mencapai perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah, serta  mengawali era baru keamanan dan stabilitas regional.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga telah menyatakan akan hadir, demikian pula Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, rekan-rekannya dari Italia dan Spanyol, Giorgia Miloni dan Pedro Sanchez, serta Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Belum ada kabar langsung mengenai apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga akan hadir.

"Namun yang jelas Hamas tidak akan berpartisipasi karena telah bertindak melalui mediator Qatar dan Mesir selama perundingan," kata anggota biro politik Hamas, Hossam Badran.

Terlepas dari terobosan yang tampak, para mediator masih memiliki tugas yang rumit untuk mengamankan solusi politik jangka panjang yang akan membuat Hamas menyerahkan senjata dan mundur dari pemerintahan Gaza.

Badran mengatakan fase kedua dari rencana Trump mengandung banyak kerumitan dan kesulitan, sementara seorang pejabat Hamas, yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan, pelucutan senjata "tidak mungkin dilakukan".

Kekuatan Multinasional

Rencana Trump, saat Israel menarik pasukannya secara bertahap dari kota-kota Gaza, perannya akan digantikan oleh pasukan multi-nasional dari Mesir, Qatar, Turkiye dan Uni Emirat Arab, tapi koordinatornya AS yang dilakukan dari Israel.

Sabtu kemarin, Kepala Komando Pusat AS (CENTCOM), Laksamana Brad Cooper, utusan Timur Tengah Trump, Steve Witkoff dan menantu Trump, Jared Kushner mengunjungi Gaza, tempat ratusan ribu warga Palestina kembali bergerak, kembali ke rumah mereka yang hancur.

Witkoff, Kushner dan putri Trump Ivanka kemudian pergi ke Tel Aviv Isrsel menemui keluarga para sandera Israel yang tersisa yang ditahan di Gaza.

Einav Zangauker, yang putranya Matan adalah salah satu dari sekitar 20 sandera yang diyakini masih hidup, mengatakan: "Kami akan terus berteriak dan berjuang sampai semua orang pulang."

"Kami akhirnya merasa berharap, tetapi kami tidak bisa dan tidak akan berhenti sekarang," tambah Zairo Shachar Mohr Munder, yang pamannya, Abraham juga diculik selama serangan Hamas dan jenazahnya ditemukan pada bulan Agustus.

Hamas memiliki waktu hingga Senin siang besok untuk menyerahkan 47 sandera yang tersisa baik yang hidup maupun yang sudah mati dari 251 orang yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023, yang menyebabkan kematian 1.219 warga sipil.

Jenazah satu sandera lagi, yang ditahan di Gaza sejak 2014, juga diperkirakan akan dikembalikan.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan 250 tahanan, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup karena serangan anti-Israel yang mematikan, dan 1.700 warga Gaza yang ditahan oleh militer sejak perang pecah.

Sabtu kemarin, Dinas penjara Israel menambahkan, mereka telah memindahkan 250 tahanan keamanan nasional ke dua penjara sebelum penyerahan.

Hamas mengatakan, sandera Israel akan dibebaskan Senin (13/10/2025) besok pagi dari Gaza sebelum pertemuan puncak perdamaian Trump, sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan yang telah ditandatangani Israel-Hamas. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.