TIMES MALANG, MALANG – Wali Kota Malang, pada hari Jumat (5/12/2025) pagi, mengunjungi langsung lokasi banjir parah yang merusak sejumlah rumah di Jalan Sidomulyo Gang 2, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Dalam kunjungannya, Wali Kota menyoroti faktor-faktor utama penyebab bencana yang telah mempengaruhi 19 rumah (melibatkan 20 Kepala Keluarga) tersebut.
Menurut Wahyu, bencana ini terjadi karena sistem yang ada tidak mampu menampung volume air. Air meluap dari Jalan A. Yani karena tidak adanya saluran drainase dan bak kontrol di sepanjang sisi timur jalan tersebut.
"Karena tidak ada irigasi dan saluran air di bagian atas, air mencari jalannya sendiri dan akhirnya mengalir ke pemukiman. Ketinggian air yang terus meningkat menyebabkan tembok pembatas kampung jebol," jelas Wahyu setelah meninjau situasi warga dan area terdampak.

Beliau juga menyoroti bahwa banyak rumah di area tersebut berdiri di atas lahan milik PT KAI. Selain itu, banyak bangunan dan jalan dibangun tepat di atas aliran sungai atau jalur air alami.
Wahyu menambahkan bahwa tembok penahan biasanya masih kuat menahan air jika intensitas hujan sedang. Namun, curah hujan yang sangat deras kemarin menghasilkan tekanan air yang besar, bahkan mencapai ketinggian 1,5 meter.
Sebagai tindak lanjut, ia menyatakan akan melakukan koordinasi menyeluruh dengan berbagai pihak. Dinas PUPRPKP diarahkan untuk berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengenai kebutuhan saluran air di Jalan A. Yani. Sementara itu, Satpol PP Kota Malang diminta untuk memeriksa izin bangunan yang diduga tidak sesuai aturan di lokasi tersebut.
"Untuk penanganan darurat, kami sudah mengecek kondisi dan menyediakan karung pasir (sand bag). Kami juga mengajak warga untuk kerja bakti, sebab saya lihat tadi masih banyak sampah yang menyumbat saluran air," tutupnya. (*)
| Pewarta | : Tria Adha |
| Editor | : Ferry Agusta Satrio |