TIMES MALANG, BATU – Pemkot Batu, Jawa Timur terus melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi ‘ledakan’ pasien terpapar Covid-19 di Kota Batu, salah satunya menambah shelter baru tingkat kota yang rencananya akan ditempatkan di PSPA Bima Sakti, Jalan Trunojoyo, Songgoriti.
Penambahan shelter ini akan semakin memperkuat keberadaan shelter tingkat kota di YPPII Kota Batu dan 24 shelter yang sudah disiapkan masing-masing Satgas Covid-19 tingkat desa. Hal ini diungkapkan oleh Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi dalam Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM tingkat 4 Jawa Timur dengan Pemprov Jatim dan instansi terkait.
Selain itu, Pemkot Batu akan mengubah empat kamar di lantai satu shelter YPPII untuk difungsikan sebagai ruangan perawatan untuk pasien dengan gejala ringan, sedang atau pasien transfer dari rumah sakit.
Pemkot Batu juga berupaya untuk menambah alat kesehatan dan obat-obatan anti virus bagi pasien bergejala di shelter. “Kita juga berupaya melakukan penambahan tenaga medis dan paramedis di shelter untuk perawatan pasien dengan gejala,” ujar Dra Hj Dewanti.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa secara kumulatif selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat 3 hingga 25 Juli 2021 tercatat penambahan 653 kasus. Rerata pertambahan kasus confirm Covid-19 harian pada PPKM Mikro Darurat dan PPKM level 4 sebanyak 28 pasien perhari.
Penambahan kasus tertinggi terjadi pada PPKM Darurat hari ke-11 dengan 65 kasus baru dan PPKM Darurat hari ke 14 dengan 65 kasus. Pada saat PPKM Level 4 juga terjadi lonjakan pada hari ke-5 sebanyak 51 kasus.
Secara kumulatif kesembuhan pasien Covid-19 terus mengalami peningkatan. Case recovery rate (CRR) kota Batu pada PPKM Darurat sebesar 85,7 persen. Rata-rata kesembuhan pada PPKM Darurat sebanyak 14 orang per hari.
Disebutkan bahwa kematian akibat Covid-19 pada PPKM Darurat di Kota Batu rata-rata 1 kasus perhari. Case fatality rate (FCR) Kota Batu pada PPKM Darurat sebesar 8,59 persen menurun 0,58 persen dari PPK tahap 10.
“Kenaikan penderita terpapar Covid-19 ini disebabkan pasien terlambat ditemukan, karena itu kita menerapkan strategi meningkatkan tracing dan testing untuk menemukan pasien secara dini,” ujar Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko.(*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |