TIMES MALANG, MALANG – Pria paruh baya bernama Ruli Yadi (40) membuat masyarakat ketakutan saat berada di kawasan Alun-alun Tugu Malang, Kamis (13/2/2025) kemarin malam. Ia tiba-tiba merusak sejumlah fasilitas umum (fasum) di kawasan tersebut hingga membuat pengunjung ketakutan dan berhamburan pergi.
Kepala Bidang Ketertiban dan Ketentraman Umum (KKU) Satpol PP Kota Malang, Mustaqim Jaya membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya, melakukan pengamanan sekitar pukul 20.00 WIB usai mendapatkan laporan dari warga.
“Iya benar, kami amankan setelah mendapat laporan warga. Waktu kita amankan, kondisinya seperti orang stres dan marah-marah,” ujar Mustaqim, Jumat (14/2/2025).
Ia mengungkapkan, fasum-fasum yang dirusak, seperti taman, tempat pembuangan sampah hingga pagar alun-alun Tugu Malang. Ia juga menduga, pria tersebut stres sehingga melakukan hal itu.
“Itu yang di rusak tempat sampah sama tamannya. Sepertinya memang diduga stres ya,” katanya.
Setelah berhasil diamankan, pria tersebut dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan ke Polresta Malang Kota untuk ditindaklanjuti. Namun, pria tersebut menolak dan akhirnya dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk ditindaklanjuti dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dia kita bawa ke RSSA untuk diperiksa gak mau, terus ke Polresta juga gak mau. Akhirnya, kita bawa ke basecamp Dinsos untuk diperiksa,” ungkapnya.
Dalam pemeriksaannya bersama Dispendukcapil Kota Malang, diketahui bahwa pria tersebut berasal dari Kota Bandar Lampung dan sudah mempunyai istri.
Namun, untuk penyebabnya masih belum diketahui dan dilakukan penanganan lebih lanjut serta berkoordinasi dengan Dinsos Bandar Lampung untuk segera dipulangkan.
“Kita ajak bicara masih nyambung. Informasi detail masih ditangani Dinsos, yang pasti dia asal Bandar Lampung dan masih dikomunikasikan dengan pihak terkait untuk dipulangkan,” jelasnya.
Sementara, Kabid RTH Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Laode KB Al Fitra mengaku segera dilakukan perbaikan fasum yang rusak akibat orang diduga stres.
“Iya kita benahi sedikit-sedikit bertahap. Itu cuma karena orang gak sadar (stres) aja,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |