TIMES MALANG, MALANG – Sebanyak 332 siswa dari SMP Negeri 1 Singosari mengikuti kunjungan edukatif ke Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang).
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (15/4/2025) ini mengajak siswa belajar langsung tentang teknik pengolahan hasil pertanian berupa teh rosela dan hasil peternakan berupa siomay ayam.
Kunjungan tersrbut menjadi langkah nyata Polbangtan Malang dalam mendekatkan dunia pertanian kepada generasi muda sebagai bagian dari upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Kegiatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkembang di sektor pertanian.
“Generasi muda harus diberi ruang untuk berkontribusi dan berkembang dalam sektor ini. Kita harus memberi mereka kesempatan untuk belajar dan berkarya,” ujar Mentan Amran.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan gizi anak-anak serta generasi muda sebagai harapan masa depan bangsa.
“Anak-anak kita adalah masa depan bangsa,” ujarnya.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti. Ia menekankan bahwa regenerasi petani muda harus didukung oleh pendidikan berkualitas agar sektor pertanian semakin maju dan berdaya saing.
“Anak-anak muda harus kita dorong untuk terjun ke sektor pertanian dengan bekal ilmu dan keterampilan yang memadai. Salah satu caranya adalah mendukung mereka untuk melanjutkan pendidikan ke lembaga-lembaga pendidikan vokasi, khusunya yang menawarkan program pertanian,” ungkapnya.
Kegiatan ini bagian dari komitmen Polbangtan Malang dalam memberikan edukasi pertanian sejak dini.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyampaikan bahwa pengenalan dunia pertanian kepada siswa sejak usia sekolah merupakan investasi penting untuk menumbuhkan kecintaan dan pemahaman terhadap pentingnya ketahanan pangan.
“Kami ingin menanamkan bahwa pertanian bukan hanya soal produksi, tapi juga inovasi, pengolahan, dan kewirausahaan. Generasi muda perlu dikenalkan bahwa sektor ini punya potensi besar dan dapat menjadi masa depan mereka,” ungkap pria yang akrab disapa Udrayana
Dalam sesi praktik, para siswa diajak melihat langsung proses pengolahan teh rosela dan siomay ayam, mulai dari bahan baku hingga pengemasan. Dengan pendampingan dosen dan mahasiswa, siswa mendapat pengalaman belajar yang aplikatif dan menyenangkan .
Kepala SMPN 1 Singosari, Ana Purwati, mengapresiasi kegiatan ini sebagai bagian dari pembelajaran P5 dengan tema Teknologi dan Rekayasa
“Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan Polbangtan Malang. Anak-anak jadi tahu bahwa pertanian itu luas, dan mengenalkan anak anak dengan teknologi sederhana dan bisa menjadi pilihan masa depan,” katanya.
Sebagai unit pelaksana pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian, Polbangtan Malang terus berkomitmen memperluas akses pendidikan pertanian kepada masyarakat, termasuk pelajar sekolah menengah.
Kegiatan seperti ini diharapkan tidak hanya membangun pengetahuan, tetapi juga menumbuhkan ketertarikan generasi muda terhadap sektor pertanian yang strategis bagi masa depan bangsa. (*)
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |