TIMES MALANG, JAKARTA – Inggris mengerahkan jet tempur RAF ke Timur Tengah karena khawatir perang antara Israel dan Iran semakin tak terkendali.
Inggris mengerahkan jet tempur RAF ke Timur Tengah itu karena sebelumnya Iran memperingatkan AS, Inggris dan Prancis untuk tidak ikut-ikutan melarang Iran melakukan pembalasan kepada Israel.
Iran menyatakan tidak segan segan akan menyerang kepentingan ketiga sekutu Israel itu jika mereka membela Israel.
Setiap negara yang berpartisipasi dalam menangkis serangan Iran terhadap Israel akan menjadi sasaran pasukan Iran yang menargetkan semua pangkalan regional pemerintah yang terlibat.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pun seperti kebakaran jenggot, ikut-ikutan tidak jenak, dan mengeluarkan peringatan Iran tanpa sebab.
"Jika kami diserang dengan cara apa pun, bentuk atau rupa apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuasaan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," tulisnya di Truth Social.
"Kita bisa dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini," katanya.
Israel, negara zionis itu, Jumat (13/6/2025) dini hari tanpa alasan yang jelas tiba-tiba menyerang Iran dengan serangkaian serangan udara yang melibatkan 200 pesawat tempurnya. Sebanyak 78 orang tewas termasuk lima Jendral Angkatan Bersenjata Iran, ilmuwan nuklir dan masyarakat sipil yang sebagian besar anak-anak.
Hingga saat ini tidak ada satupun negara didunia yang membenarkan tindakan zionis Israel itu, kecuali AS ,bInggris dan Prancis. Meskipun Israel berkali-kali berdalih serangan itu untuk mencegah Iran menggunakan bom nuklir untuk menyerang negaranya.
Iran telah berkali-kali mengingatkan bahwa program nuklir itu tidak untuk membuat senjata nuklir.
Sementara itu kantan Duta Besar Rusia untuk Iran, Alexander Mariyazov menyatakan, bahwa jelas-jelas Israel yang pemrakarsai aksi militer dalam konflik dengan Iran. Karenanya Iran memiliki hak yang sah untuk membela diri terhadap agresi Israel.
"Serangan tak beralasan Israel terhadap Iran adalah tindakan agresi yang terang-terangan, pelanggaran berat terhadap semua norma hukum internasional," kata Mariyazov kepada Kantor Berita Mehr.
"Jenis pembelaan diri apa yang bisa kita bicarakan dari pihak Israel jika mereka sendiri yang memulai tindakan militer, merencanakan terlebih dahulu dan melakukan pemboman besar-besaran terhadap kota-kota Iran, fasilitas militer dan sipil, serta perusahaan nuklir damai?," tambahnya.
"Sinisme khusus dari tindakan Israel terletak pada fakta bahwa serangannya terhadap Iran dilakukan pada saat Iran sedang bernegosiasi dengan Amerika Assrikat untuk meredakan ketegangan seputar program nuklir Iran, dan Iran waktu itu sudah siap untuk menyetujui perjanjian yang bisa diterima kedua belah pihak yang melindungi hak Iran untuk melakukan kegiatan pengayaan dan menjamin sifat damai dari program nuklirnya," tambah Mariyazov.
"Amerika Serikat bertindak tidak kalah sinisnya. Ia tahu tentang rencana militer Israel yang akan menyerang Iran. Tetapi AS tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya, bahkan memberi lampu hijau kepada Israel, dengan harapan bahwa serangan sepihak itu akan menjadi tekanan tambahan bagi Iran untuk membatasi program nuklirnya. Iran tentu memiliki hak yang sah untuk membela diri guna mendinginkan amarah Israel. Pada saat yang sama, eskalasi konflik yang tidak terkendali bisa menyebabkan situasi di kawasan itu semakin memburuk dengan konsekuensi yang tidak dapat diprediksi," tuturnya.
"Oleh karena itu, masyarakat internasional perlu melakukan upaya mendesak untuk mendorong solusi politik dan diplomatik atas konflik tersebut," kata Mariyazov.
China Kutuk Israel
Menteri luar negeri Chinaz Wang Yi, Sabtu kemarin juga mengutuk keras agresi Israel terhadap Iran, dengan mengatakan bahwa serangan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran merupakan pelanggaran berat terhadap standar internasional dan Piagam PBB.
Wang Yi menyampaikan pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan Menteri Luar Negeri Iranz Abbas Araghchi, dan mengutuk keras serangan rezim Israel terhadap fasilitas nuklir dan kawasan permukiman Iran, yang menyebabkan tewasnya sekelompok komandan militer senior, profesor universitas, ilmuwan nuklir, wanita dan anak-anak yang tidak bersalah.
Ia menyebut tindakan keji yang dilakukan rezim Zionis tersebut sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan menyerukan tanggapan tegas dari masyarakat internasional serta kecaman tegas terhadap pelanggaran tersebut di forum internasional, khususnya di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Inggris diantara tiga negara sekutu lengketnya Israel merasa khawatir konflik ini kan melebar dan tak terkendali, telah mengerahkan jet tempur RAF ke Timur Tengah. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inggris Kirim Jet Tempur ke Timur Tengah, Ada Apa Gerangan?
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ronny Wicaksono |