TIMES MALANG, MALANG – Perumda Air Minum Tugu Tirta Kota Malang terus meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi kebocoran pipa imbas proyek drainase di Jalan Soekarno–Hatta (Suhat).

Sejak Agustus 2025, aktivitas penggalian di lokasi tersebut berisiko mengganggu aliran air bagi lebih dari 13 ribu pelanggan di sekitaran Kelurahan Jatimulyo, Tulusrejo dan Mojolangu.

Direktur Utama Tugu Tirta, Priyo Sudibyo mengatakan, pihaknya selalu melakukan penanganan cepat setiap kali terjadi kebocoran.

“Kebutuhan air tidak bisa ditunda. Begitu ada laporan, tim kami langsung turun, termasuk pada malam hari. Normalisasi kembali membutuhkan waktu bertahap hingga 18 jam karena pipa berdiameter besar harus terisi penuh terlebih dahulu,” ujar Priyo, Selasa (4/11/2025).

Sebagai langkah mitigasi, perusahaan menyiapkan layanan truk tangki air gratis di tiga kelurahan tersebut. Warga yang membutuhkan dapat menghubungi layanan Tugu Tirta melalui nomor 0811-3550-800.

Priyo juga menyatakan siap berkolaborasi dengan masyarakat sekitar. 

“Kami sangat terbuka berkoordinasi dengan semua pihak agar pelayanan terus membaik,” tegasnya.

Tugu Tirta memaparkan sejumlah strategi penanganan sejak proyek drainase dimulai, di antaranya koordinasi dengan pelaksana proyek untuk pengamanan jalur pipa. 

Kemudian, penyiagaan tim tanggap darurat 24 jam termasuk saat pekerjaan malam hari, penyebaran informasi gangguan dan pemulihan layanan melalui kanal resmi.

Lalu, pengoperasian truk tangki di tiga kelurahan terdampak dan flushing di berbagai titik untuk mempercepat normalisasi aliran.

“Kami mohon doa dan dukungan masyarakat. Kami akan terus memastikan distribusi air dapat kembali normal secepat mungkin, imbuhnya.

Tugu Tirta juga mengimbau warga agar menyiapkan cadangan air, mengingat pekerjaan proyek drainase banyak dilakukan malam hari, periode paling rawan terjadinya kebocoran pipa.

“Kami juga mengimbau masyarakat bisa menyiapkan air cadangan untuk kebutuhan sembari kita bantu cukupi,” ucapnya.

Perumda Tugu Tirta Kota Malang sudah melakukan kegiatan sosialisasi dan koordinasi Penanganan Gangguan Pelayanan Air Minum di Kelurahan Jatimulyo, para Ketua RW juga sudah dikumpulkan bersama warga dan mereka memberikan apresiasi atas respons cepat Tugu Tirta.

Ketua RW 15 Tulusrejo, Eko, menyatakan dukungan dan pemahaman warga terhadap situasi tersebut. Hal serupa juga disampaikan Ketua RW 02 Jatimulyo, Supaat, yang menilai perbaikan lapangan berjalan responsif sehingga aliran bisa pulih dalam hitungan jam.

“Ini berjalan cepat dan responsif dari Tugu Tirta. Kami apresiasi langkah mereka,” ungkap Supaat.

Sementara itu, Ketua RW 09 Jatimulyo, Pras, menyarankan pelaksana proyek drainase turut dilibatkan dalam forum koordinasi untuk memperkuat komunikasi dengan warga terdampak.

“Ini perlu memang kami dilibatkan dan diajak komunikasi. Karena ini berdampak besar ke warga kami juga,” ucap Pras.(*)