https://malang.times.co.id/
Berita

21 Warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Terpapar Covid-19, Ini Penyebabnya

Senin, 17 Mei 2021 - 14:52
21 Warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau Terpapar Covid-19, Ini Penyebabnya Masjid Al-Waqar yang berada di dalam Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau yang diduga menjadi penyebab tersebarnya paparan Covid-19 kepada warga sekitar. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Warga Kota Malang baru saja digemparkan dengan adanya kasus Covid-19 yang menyebar hingga 21 warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau, Tlogomas, Kota Malang terpapar.

Ketua RW 09, Kelurahan Tlogomas, Kota Malang, Adam Wiryawan mengatakan penyebaran Covid-19 yang terjadi di wilayahnya bermula dari satu keluarga di salah satu rumah pada pertengahan bulan Ramadan lalu yang kemudian merembet ke rumah-rumah lainnya.

Setelah dilakukan pelacakan, ternyata ada delapan keluarga yang semuanya merupakan jamaah Masjid Al-Waqar yang lokasinya berada di dalam perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau tersebut.

"Pasien pertama itu awalnya saya belum yakin karena mereka tidak terbuka ya. Setelah itu baru keluarga yang kedua agar berdekatan sama yang ketiga. Terus beruntun," ujar Adam, Senin (17/5/2021).

Dijelaskam Adam, awalnya ada empat keluarga yang terpapar Covid-19 yang memang tinggal di Blok C. Kemudian terus merembet hingga ada 18 warga dinyatakan positif Covid-19 pada (16/5) kemarin dan bertambah lagi tiga orang per hari ini (17/5) usai dilakukan Tes Swab Antigen Masal di Balai RW 09, Tlogomas.

"Yang dirawat ada sekitar 8 sampai 9 orang. Dan saat ini kami sedang melakukan pengetatan di dalam perumahan. Termasuk senam pagi seminggu sekali kita tiadakan. Mungkin hanya ada kerja bakti di jalur kembar saja," ungkapnya.

Menurut Adam, penyebaran yang berawal dari salah satu keluarga hingga merembet tersebut terjadi di masjid Al-Waqar karena memang ada beberapa warga yang tidak bisa menjaga jarak dan tidak memakai maskernya.

"Jadi ada beberapa yang tidak memakai masker, tidak berjaga jarak. Sudah kita suruh jaga jarak. Misal kalau renggang, itu dimasuki di tengahnya. Itu yang menyebabkan mungkin ya terlalu dekat. Di depan (masjid) juga sudah ada alat cuci tangan," katanya.

Sementara itu, Lurah Tlogomas, Andi Aisyah Muhsin Alatas menyebutkan kemungkinan memang satu keluarga yang menjadil awal penyebab tersebut sudah tahu bahwa terkena akan tetapi merahasiakannya.

Informasi dan laporan tersebut memang beredar melalui grup bagi para RW, RT hingga Lurah dan akhirnya dilakukan pengecekan secara keseluruhan.

Dari situ, dikatakan Aisyah, langsung dilakukan imbauan kepada semua dan kemungkinan penyebaran tersebut memang adanya segelintir orang yang lalai hingga berdampak besar seperti sekarang.

"Sebenarnya kita hanya bisa mengimbau untuk prokesnya dan untuk penataan itu kesadaran masyarakat yang saya nilai memang mulai menurun," tuturnya.

Padahal, kasus seperti ini sudah terjadi pada tahun lalu, namun memang yang paling besar pada saat ini. Sehingga informasi yang berawal pada 10 Mei 2021 lalu saat ini langsung ditangani oleh semua pihak untuk mengecek dan melakukan pengetatan.

"Untuk pengelola takmir masjid ini memang orang dalam (warga sekitar) yang dibantu oleh masyarakat luar. Ini jangan sampai keterusan (lalai). Harus ada kesadaran dan terus kita lakukan tracing agar tak ada penyebaran lagi," pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Irfan Anshori
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.