https://malang.times.co.id/
Berita

Evaluasi PPKM Mikro, Kota Malang Sudah Bentuk 1.120 Posko

Kamis, 18 Februari 2021 - 20:12
Evaluasi PPKM Mikro, Kota Malang Sudah Bentuk 1.120 Posko Wali Kota Malang bersama Kapolresta Malang Kota dan Dandim 0833/Kota Malang saat melakukan rapat evaluasi PPKM Mikro di NCC, Balai Kota Malang, Kamis (18/02/2021). (Foto: Humas Pemkot Malang)

TIMES MALANG, MALANG – Rapat evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat berskala mikro (PPKM Mikro) digelar di Ngalam Command Center (NCC), Balai Kota Malang

Rapat yang dihadiri oleh Wali Kota Malang, Sutiaji bersama Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata dan Dandim 0833/Kota Malang, Letkol Arm Ferdian Primadona membahas terkait pengembangan posko yang telah tersedia disetiap kecamatan hingga kelurahan di Kota Malang.

Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, hingga saat ini PPKM Mikro yang telah berlangsung selama satu minggu lebih telah terdapat 1.120 posko PPKM mikro.

"Kota Malang sudah ada 1.120 posko dan ini terus akan kita lakukan hingga di setiap RT juga harus ada posko," ujar Sutiaji, Kamis (18/02/2021).

Sebelumnya, Pemkot Malang pun melalui Wali Kota Malang juga telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 2,415 miliar guna dana hibah operasional pada setiap RT/RW.

"Dana operasional di posko Kecamatan dan Kelurahan itu totalnya Rp 129 juta, untuk 5 Kecamatan dan 57 Kelurahan. Itu sudah diajukan pencairannya sejak kemarin," ungkapnya.

Sementara itu, untuk update zona Covid-19 disetiap RT pertanggal 17 Februari 2021 kemarin menunjukan ada 4.026 RT dalam kategori zona hijau dan ada 48 RT yang masuk dalam zona kuning.

Dari situ, maka untuk seluruh wilayah RT di Kota Malang sendiri telah dipastikan tidak ada yang masuk dalam zona merah ataupun oranye.

"Status RT dalam kategori zona kuning itu paling banyak ada di Kecamatan Blimbing dan Sukun," katanya.

Sutiaji menilai, selama pelaksanaan PPKM mikro, dirinya mengakui angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Malang sendiri turun secara signifikan.

"Hal ini merupakan dampak dari usaha pencegahan selama periode PPKM tahap pertama hingga mikro ini. Ini menurut saya cukup berhasil," tuturnya.

Maka dari itu, Sutiaji menginisiasi agar PPKM mikro ini tidak berbatas oleh waktu. Sehingga bisa memberikan kebiasaan baik bagi masyarakat untuk tetap melakukan pencegahaan penyebaran Covid-19 di Kota Malang.

"Jadi tidak usah berbatas waktu (PPKM Mikro), kalau bisa sampai pandemi berakhir. Hanya saja seperti WFH (Work From Home) itu kita ubah. Jadi 75 WFO (Work From Office) dan yang 25 itu WFH dan semua unit usaha juga melakukan itu," pungkas Wali Kota Malang. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.