TIMES MALANG, MALANG – Proses revitalisasi Alun-Alun Merdeka Kota Malang terus menunjukkan progres signifikan. Pekerjaan yang dimulai sejak awal Oktober 2025 itu ditargetkan selesai pada akhir Januari atau awal Februari 2026.

Peninjauan lapangan pun dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang bersama Bank Jatim selaku pihak pendukung pada Rabu (30/10/2025).

Pelaksana Harian (Plh) Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran mengatakan, revitalisasi difokuskan pada dua titik utama, yakni area air mancur dan playground anak.

“Hari ini kami bersama Bank Jatim meninjau langsung perkembangan pembangunan yang sudah dimulai sejak 6 Oktober lalu,” ujar Raymond, Kamis (30/10/2025).

Menurut Raymond, dua area playground di Alun-Alun telah dibersihkan dan diratakan sebagai tahap awal pembangunan.

“Setelah tahap perataan selesai, selanjutnya akan dilakukan pemasangan lantai sesuai dengan rencana desain yang telah disusun,” ungkapnya.

Ia memastikan, progres proyek masih sesuai jadwal. Target penyelesaian ditetapkan pada minggu ketiga Januari 2026, dengan pembukaan menunggu penjadwalan resmi dari Bank Jatim dan Wali Kota Malang.

“Harapannya, Alun-Alun bisa dibuka kembali untuk umum pada akhir Januari atau awal Februari 2026,” imbuhnya.

Selain memperbaiki fasilitas, DLH juga menata ulang area playground agar lebih aman dan ramah anak.

“Lokasi playground tidak berubah, hanya dilakukan perbaikan di beberapa titik. Pohon-pohon yang berpotensi membahayakan tidak ditebang, tapi dirapikan dengan cara direntesin,” tegasnya.

Sementara itu, Vice President Hubungan Kelembagaan Bank Jatim, Rachman Subiantoro, menyampaikan bahwa keterlibatan Bank Jatim dalam proyek ini merupakan wujud komitmen terhadap seluruh pemerintah daerah di Jawa Timur, termasuk Kota Malang.

“Bank Jatim ini ibaratnya milik semua pemerintah kabupaten dan kota di Jawa Timur. Karena mereka menempatkan dana di kami, sudah menjadi kewajiban untuk berkontribusi memberikan yang terbaik bagi masyarakat,” tutur Rachman.

Rachman menambahkan, dukungan Bank Jatim dalam proyek ini tidak melalui program CSR, melainkan berbentuk dukungan promosi.

“Ini adalah bantuan promosi, bukan CSR. Tujuannya untuk mempercantik ruang publik dan mendukung pariwisata Kota Malang, sekaligus memperkenalkan Bank Jatim sebagai bagian dari pemerintah daerah,” jelasnya.

Sebagai bentuk kontribusi, nantinya akan dipasang plang atau penanda khusus di kawasan Alun-Alun Merdeka.

“Itu merupakan bentuk dukungan kami, agar masyarakat tahu bahwa Bank Jatim adalah milik seluruh pemerintah daerah, termasuk Kota Malang,” pungkasnya.(*)