Berita

Pentas Seni Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Maliki Malang Tampilkan Lakon Wisanggeni

Selasa, 29 November 2022 - 20:43
Lakon Wisanggeni Tampil dalam Pentas Bahasa dan Sastra Arab UIN Maliki Malang Para Pemain Masrohiyyah yang akan menampilkan pentas di Home Theatre Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang (FOTO: Panitia Masrohiyyah/BSA UIN Maliki Malang)

TIMES MALANG, MALANG – Prodi Bahasa dan Sastra Arab UIN Maliki Malang kembali menggelar pertunjukan fantastis setelah vakum karena pandemi. Pertunjukan drama yang merupakan tugas mata kuliah Fann al-Masrohiyyah ini diampu oleh Ustaz Ghufron Hambali, M.HI sukses digelar di Home Theater Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang, Senin (28/11/2022).

Pentas yang digagas oleh mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Arab Angkatan 2019 ini mengusung judul Wisanggeni (romansa di tanah dwipa). Tidak asal memilih, cerita ini dipilih karena cerita pewayangan memiliki keunikan tersendiri, meskipun banyak tantangan yang harus diambil dalam proses pembuatan maupun pementasannya.

Wisanggeni-duduk-bersama-Dewi-Mustikawati.jpgWisanggeni duduk bersama Dewi Mustikawati setelah mendapatkan cupumanik gambar jagad (FOTO: Panitia Masrohiyyah/BSA UIN Maliki Malang)

Pada kenyataannya, pementasan ini benar-benar menyajikan sesuatu yang luar biasa dengan dibuktikannya penonton yang membludak dan melebihi kapasitas dari yang telah disediakan.

“Sebuah kebanggaan tersendiri untuk saya yang dipercaya mengemban tanggungjawab sutradara dalam tugas ini. Melihat hasil yang jauh diatas harapan membuat saya dan semua tim merasa sangat bahagia. Ini adalah Kerjasama tim, tanpa tim saya bukan apa-apa,” ungkap Rizki selaku sutradara Masrohiyyah.

Karena dalam naungan prodi Bahasa dan Sastra Arab, tentunya drama ini menggunakan Bahasa Arab. Hanya saja, Bahasa Arab yang digunakan adalah bahasa yang ringan, tentunya juga membawakan konsep nilai toleransi dan kebudayaan yang sangat tinggi.

Singkatnya, Wisanggeni berusaha mendapatkan cupumanik gambar jagad yang diminta Dewi Mustikawati sebagai syarat untuk meminangnya. Meski cupumanik sangat mustahil didapatkan dan harus bersaing dengan Lesmana, Wisanggeni tetap berusaha dan tidak pernah menyerah.

Pemeran Wisanggeni Nazif, bercerita bahwa dalam memerankan Wisanggeni yang kalem, berwibawa dan disegani banyak orang tidaklah mudah. Ia harus belajar logat jawa karena Ia bukan orang Jawa asli. Bahkan, Ia belajar mendalami peran ini dengan terus berlatih selama satu bulan di kamar, di kampus hingga ketika berkendara. Nazif berbicara sendiri di motor untuk mendapatkan jiwa Wisanggeni demi menampilkan yang terbaik.

“Masrohiyyah sudah ada sejak dahulu, kegiatan ini merupakan bentuk praktikum setiap tahun. Masrohiyyah Wisanggeni ini sungguh penampilan yang luar biasa dengan hasil kreatifitas anak-anak yang membanggakan. Semoga sukses dan selalu spektakuler dan dahsyat,” ucap Dr. M. Faisol, M.Ag selaku Dekan Fakultas Humaniora. (*)

Pewarta : Ayu Setia Ningsih (MG-445)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.