TIMES MALANG, MALANG – Ada berbagai kegiatan menarik yang diselenggarakan untuk memperingati Dies Natalis ke-14 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) pada Sabtu (23/9/2023).
Di acara itu ada penampilan mulai dari Sendra Tari Rahwana Gandrung, Grand Launching majalah FIB (FIBMagz), Orasi Budaya oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmas Farid, Orkestra Saung Angklung Mang Udjo, hingga puncaknya adalah pemberian Anugerah Sabda Budaya kepada seniman tradisi, sastrawan penulis, dan kelompok komunitas budaya di Jawa Timur.
Dekan FIB UB, Hamamah, S.Pd., M.Pd. Ph.D. menerangkan Anugerah Sabda Budaya ke-5 ini mengangkat tema Sasmitaning Praja, Janma Ning Pandhita, Memayu Hayuning Bawana.
Sasmitaning Praja artinya mengajarkan kita untuk selalu menjunjung tinggi martabat dan kehormatan. Janma Ning Pandhita menggarisbawahi tentang pentingnya pendidikan dan pondasi diri pengembangan diri sebagai pondasi yang kuat untuk kemajuan pribadi dan kolektif. Memayu Hayuning Bawana mengajak kita untuk menjaga keharmonisan dan kesejahteraan lingkungan kita,
"Tema yang kami angkat tahun ini mengandung makna yang sangat dalam. Ini adalah pesan yang penting dalam era ketidakpastian dan perubahan yang cepat. kita harus berusaha untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan teknologi dan pelestarian lingkungan dan budaya," ucapnya.
Kegiatan ini merupakan ajang penghargaan kepada para seniman dan sastrawan di Jawa Timur. Dengan diadakan kegiatan ini, eksistensi para seniman dan sastrawan di Jawa Timur diharapkan dapat lebih diperhatikan dan diakui keberadaannya.
Kegiatan Anugerah Sabda Budaya diharapkan dapat menginspirasi para seniman dan sastrawan di Jawa Timur untuk terus berkarya, sebab mereka adalah aset bangsa yang tak ternilai.
Dengan karyanya, mereka sesungguhnya telah menjadi bagian penting dalam pelestarian sekaligus menjadi penjaga kebudayaan dan warisan negara. Begitu juga sastrawan, dengan karya-karyanya telah berkontribusi besar dalam membangun peradaban bangsa.
"Dedikasi, perjuangan, dan pergerakan yang telah dilakukan oleh seniman tradisi, sastrawan penulis, dan kelompok komunitas budaya di Jawa Timur diharapkan dapat senantiasa mendapatkan tempat di hati masyarakat serta mampu menginspirasi generasi muda khususnya di Jawa Timur," ujar Hamamah.
Menurutnya, Anugerah Sabda Budaya yang terangkai ini menjadi bukti wujud bakti nyata FIB UB pada masyarakat terutama kepada para seniman tradisi, sastrawan penulis, dan kelompok komunitas budaya Jawa Timur yang telah berjasa dalam menjaga kebudayaan dan peradaban melalui karya nyatanya.
Dalam acara itu pula, FIB mencanangkan perubahan dan harapan baru sebagai Center of Excellence Pusat Rujukan Budaya Jawa Timur dalam bentuk Digital. Mengambil jargon culturally enriching, scientifically excellence, FIB UB menunjukkan arah baru menuju digital humanities yang kritis, humanis dan berkelanjutan.
"Semua langkah menuju perubahan yang sudah dilakukan FIB UB selama ini telah diwujudkan menjadi karya digital yang didukung oleh kerjasama nasional dan internasional, dan didokumentasikan dalam FIBMagz, majalah FIB yang turut di launching pada acara ini," pungkas Dekan FIB.
Di tempat yang sama, Rektor UB Prof Widodo mengatakan, di zaman ini perguruan tinggi memang sudah harus masuk pada Artificial Intelligence (AI) dan digital yang aplikasinya untuk meningkatkan velues dari humanity yang ada.
"Ke depan dengan adanya kerja sama yang luar biasa baik, mau tidak mau kita harus unlarge bagaimana para peneliti kita, mahasiswa kita in all secara aktif mengembangkan dunia AI dan Digital," ucapnya.
Rektor pun mengapresiasi gelaran dies natalis FIB yang menurutnya digelar tidak hanya sekadar perayaan ulang tahun, tapi juga membawa dampak baik yang luar biasa.
"Banyak karya yang di diluncurkan untuk menunjang performa dari fakultas untuk meningkatkan rekognisi pada dunia usaha dunia industri dan juga masyarakat global," pungkas Rektor UB. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |