TIMES MALANG, MALANG – Dandim 0818 Malang-Batu Letkol Inf Taufik Hidayat mengklaim bahwa program dan gerakan Brawijaya Agro Ventura yang dimotori Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang di Desa Bambang Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang adalah wujud nyata dari bentuk desa mengepung kota.
Gerakan dan programnya sistemik yakni bersama masyarakat desa bersinergi dengan komponen dan potensi lainnya untuk mewujudkan ketahanan pangan dan ekonomi desa.
"Inilah bentuk desa mengepung kota. Membangun ketahanan pangan dan kesejahteraann dari desa," ujar Dandim usai penanam bibit durian di Kebun Bibit Rakyat dalam program Senergi Penyelamatan Lingkungan dan Sumber Daya Alam Lingkar Lereng Semeru bersama Fakultas Pertanian UB Malang dan beberapa elemen di Desa Bambang, Kecamatan Wajak, Sabtu (25/3/2023).
Dandim 0818 bersama dengan Kapolsek Wajak, Sekretaris Universitas Brawijaya, dan Dekan Fakultas Pertanian dalam Perjalanan Menuju Kebun Bibit Rakyat, Sabtu, (25/3/2023). (foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
Dalam kegiatan tersebut, Brawijaya Agro Ventura mengajak masyarakat desa bersama elemen terkait bersinergi menyelamatkan SDA dan lingkungan sekaligus membangun perekomian desa berbasis kehutanan dan pariwisata. Warga desa melakukan gerakan bersama dengan sistemik, strategi, terukur, dan kolaboratif.
Dalam kesempatan itu Dandim didampingi Sekretaris Universitas UB Dr Tri Wahyu Nugroho S.P M.Si, Dekan FP UB Prof Dr Mangku Purnomo SP P.HD dan perwakilan Polres Malang, perwakilan Kecamatan Wajak, perwakilan CDK Provin Jatim, KPH Perhutani, TNBTS, dan lainnya.
"Ini kolaboratif nyata. Saya mendukung dan perlu ditularkan ke desa desa lain," ujar Dandim
usai penanaman bibit durian di kawasan pengembangan Brawijaya Agro Ventura, di lokasi kebun di Dusun Pandanrejo Desa Bambang.
Dalam kesempatan itu, Dandim juga menghadiri rembuk tani gayeng dengan petani dan warga di Balai Pertemuan Lumbung Ekonomi Rakyat Brawijaya Agro Ventura.
Sementara itu peresmian Kebun Bibit Rakyat dilaksanakan secara simbolis dengan pemasangan papan penanda oleh Dandim 0818 Letkol Inf Taufik Hidayat dan Sekretaris Universitas Brawijaya Dr. Tri Wahyu Nugroho, S.P., M.Si. dengan didampingi oleh Dekan Fakultas Pertanian yakni Prof. Dr. Mangku Purnomo, M.Si., Ph.D yang juga sebagai penggagas program ini.
Dandim juga meninjau secara langsung kebun durian yang tengah dirintis oleh tim dari Mangku Purnomo beserta dengan warga Desa Bambang. Kebun Bibit Rakyat tersebut dibangun oleh Fakultas Pertanian UB Malang untuk mewujudkan program Brawijaya Agro Ventura dengan memiliki sejumlah lokasi Kebun Bibit Rakyat di Desa Bambang.
Di kebun itu ditanam komoditas unggulan. Yakni aneka varietas durian, kopi, dan manggis.
Komoditas andalan tersebut kelak diharapkan memiliki nilai konservasi lahan dan mampu meningkatkan nilai pendapatan warga desa setempat. Desa tersebut juga akan menarik bagi kunjungan ke destasi wisatawan.
Sebanyak 400 bibit durian sudah ditanam. Petani juga berlomba-lomba menanam kopi secara tepat dibimbing tim FP UB Malang. Awalnya petani diberi bantuan bibit, selanjutnya mereka mandiri membeli bibit kopi sendiri untuk ditanam.
Sambutan Dandim 0818 Letkol Inf Taufik Hidayat bersama dengan Sekretaris Universitas Brawijaya, Dekan FP UB, Perwakilan Polres Malang, Sekretaris Kecamatan Wajak, Perwakilan CDK Provin Jatim, KPH Perhutani, TNBTS, dan lainnya. Sabtu, (25/3/2023). (foto: Maghrubio Javanoti/TIMES Indonesia)
“Ini bagus karena akan mengubah pola pikir masyarakat yang awalnya hanya menanam pohon sengon saja, sekarang bisa beraneka komiditas buah. Hasilnya juga lebih besar," ujar Dandim.
Bentuk dukungan TNI terhadap program tersebut, akan turut berkolaborasi dengan tokoh masyarakat sekitar. Menurutnya program ini memperkuat pedesaan. Nantinya dapat membentuk kekuatan yang berasal dari rakyat. Impeknya, masyarakat perkotaan juga mendapat dukungan hasil dari masyarakat desa
"Ibaratnya Bandung Lautan Api, desa mengepung kota. Dari sinilah, bisa mewujudkan kesejahteraan dari pinggiran," ucapnya.
Dandim 0818 juga berharap program Brawijaya Agro Venturayang dimotori Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) Malang bisa optimal secara ekonomi, budaya, dan ketahanan sosialnya.
"Hasilnya masyarakat desa terlepas dari jeratan hutang dan kesulitan ekonomi lainnya," ucapnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Dandim 0818: Brawijaya Agro Ventura, Sinergi Wujud Nyata Desa Sejahtera Mengepung Kota
Pewarta | : Andi Yusuf Saefullah Nugraha (MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |