TIMES MALANG, MALANG – Universitas Widyagama Malang (UWG Malang) menghadirkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, sebagai pembicara utama dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), Sabtu (30/8/2025). Kehadiran tokoh antikorupsi ini bertujuan untuk menanamkan nilai integritas sejak dini kepada mahasiswa baru.

Rektor UWG Dr. Anwar Cengkeng menjelaskan alasan pemilihan Abraham Samad sebagai narasumber dalam PKKMB tahun ini. Menurutnya, generasi muda akan menjadi penentu masa depan bangsa sehingga harus dibekali bukan hanya kemampuan akademik, tetapi juga karakter dan integritas yang kuat.

“Kami melihat bahwa generasi muda akan datang ke penentu bangsa. Persoalan bangsa saat ini adalah krisis moral, krisis etik, dan krisis akhlak. Karena itulah kita mau para mahasiswa kita tidak hanya dibekali kemampuan akademik, tapi juga integritas yang tinggi,” ujar Rektor UWG.

Ia menambahkan, perguruan tinggi tidak ingin hanya melahirkan lulusan cerdas tanpa karakter. Sebaliknya, UWG berkomitmen mencetak alumni yang memiliki tanggung jawab moral dan prinsip integritas yang kuat.

“Kami tidak mau para alumni menjadi bagian dari masalah. Kami ingin mereka dibekali kemampuan tangguh, kepribadian, dan prinsip integritas. Karena itu kami mendatangkan Pak Abraham Samad, tokoh yang teruji integritasnya. Saat beliau menjabat Ketua KPK, penegakan hukum berjalan tegas dan KPK dihargai masyarakat,” tegasnya.

Selain menghadirkan tokoh inspiratif, UWG juga memastikan nilai integritas ditanamkan dalam kurikulum perkuliahan. Menurut Rektor, selain melalui mata kuliah agama, kewarganegaraan, dan antikorupsi, dosen juga diberi arahan untuk menyisipkan pesan integritas di setiap perkuliahan.

“Dosen-dosen kita berharap memberikan waktu 3–5 menit di setiap kelas untuk menekankan pentingnya integritas. Kita tidak ingin menambah masalah bangsa dengan alumni yang justru menjadi bagian dari masalah,” jelasnya.

Ia menegaskan, UWG memiliki komitmen kuat melahirkan lulusan yang unggul, berintegritas, dan memiliki kemampuan akademik mumpuni agar mampu berkontribusi positif bagi bangsa. (*)