TIMES MALANG, BANDA ACEH – Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU) Diana Kusumastuti didampingi Direktur Jenderal Cipta Karya Dewi Chomistriana dan PJ Wali Kota Banda Aceh Almunizal Kamal, melakukan peninjauan Proyek Optimalisasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu Skala Kota Banda Aceh (SPALD-T Banda Aceh), Sabtu (8/2/2025).
SPALD-T Banda Aceh dibangun sebagai salah satu upaya peningkatan akses layanan sanitasi aman bagi masyarakat Kota Banda Aceh.
“Hari ini kita meninjau SPALD-T yang ada di Banda Aceh, pembangunannya sudah selesai dan kalau kita lihat sambungan rumahnya (SR), beberapa sudah menyambung untuk komersial. Kita berharap kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk bisa melanjutkan operasional dan perawatannya sehingga ini bisa berfungsi secara maksimal. Untuk pipa juga sudah terpasang semua, tinggal SR mudah-mudahan dapat dilanjutkan dari Inpres Air Minum dan Air Limbah yang sedang kita usulkan,” kata Wamen PU.
Wamen Diana berpesan kepada Pemerintah Kota Banda Aceh untuk segera memprioritaskan pemasangan Sambungan Rumah (SR) bagi masyarakat. Supaya SPALD-T Banda Aceh yang telah dibangun Kementerian PU melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh, Direktorat Jenderal Cipta Karya ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
“Mohon untuk diprioritaskan, karena kalau tidak segera disambung nanti sayang kalau rusak. Kalau bisa, pengelolaannya dijadikan satu dengan pengelolaan air minum, sehingga dapat saling memberikan subsidi bagi operasionalnya,” kata Wamen Diana.
Wamen Diana juga berterimakasih kepada Pemerintah Kota Banda Aceh atas komitmennya dalam melanjutkan operasional SPALD-T Banda Aceh.
“Terima kasih Pemerintah Kota Banda Aceh atas komitmennya. Mohon nanti dimanfaatkan dengan maksimal dan dioperasikan dengan baik. Saya senang kalau apa yang telah dibangun dapat bermanfaat. Dan memang harus ada komitmen dan dorongan terus-menerus dari Pemerintah Daerah kepada masyarakat bahwa ini dapat berproses dengan baik,” tambah Wamen Diana.
Kepala BPPW Aceh Deni Arditya menerangkan, SPALD-T Banda Aceh mulai dibangun pada November 2022 dan telah selesai pada Desember 2024. Pembangunannya meliputi Pembangunan IPALD & Stasiun Pompa, Pembangunan Jaringan Pipa Air Limbah Domestik dan SR (Priority Connection), serta Pekerjaan Scada System dan Penataan Area Cagar Budaya.
“Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Adhi Karya dan Wijaya Karya dengan jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp197,76 miliar. SPALD-T Kota Banda Aceh dapat mengolah air limbah domestik dengan target kapasitas sebesar 4.707 m3/hari. Saat ini, kapasitasnya sudah tercapai sekitar 500 m3/ hari, namun terus dalam proses peningkatan hingga mencapai kapasitas maksimal,” jelas Deni.
“Saat ini sistem operasi yang digunakan untuk SPALD-T Banda Aceh juga telah berfungsi dan bisa diuji. Harapannya, segera ada peningkatan SR kepada masyarakat dan dapat segera diresmikan,” tandas Deni.
Turut hadir mendampingi Wamen Diana, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Lilik Retno C, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Kepala BWS Sumatera I Heru Setiawan, Kepala BPJN Aceh Heri Yugiantoro, Kepala BP2JK Aceh Kamsiah Tarigan, dan Kepala BJKW I Aceh Indra Suhada. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Tinjau SPALD-T Banda Aceh, Wamen PU Dorong Peningkatan Sambungan Rumah bagi Masyarakat
Pewarta | : Faizal R Arief |
Editor | : Faizal R Arief |