TIMES MALANG, MALANG – Direktur Utama RSPU dr. Cipto Mangunkusumo, dr Supriyanto Dharmoredjo, punya gagasan hidup cerdas dan sehat yang menyatu dengan lingkungan alami. Gagasan ini dihadirkannya dalam satu kawasan hunian yang tidak biasa, di wilayah Mulyorejo , Tepatnya Ds. Jedong, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, perbatasan Kabupaten Malang dan Kotamadya Malang. Berjarak 8 Kilo meter dari Alun-alun Kota Malang arah Barat daya dengan waktu tempuh 15 Menit.
"Jadi, perumahan itu harus bisa memfasilitasi kebutuhan hidup dasar manusia. Ini dengan iklim lingkungan yang bisa menghadirkan kesenangan bersama, terfasilitasi juga kebutuhan kehidupan sosial. Yang seperti itu, bisa dikatakan sebagai smart and safe life," terang dr. Supriyanto, ditemui di kawasan Cluster Eleanor, Singhamerta Smart Safe City Malang yang tengah dikembangkan. Sabtu (14/12/2024).
Menurutnya, kawasan perumahan yang sehat dan aman harus dikonsep menyatu dengan alam, dengan lingkungan alami yang masih asri dan menyehatkan, sebagai tempat healing untuk ketenangan batin penghuninya.
Sebaliknya, lanjut Supriyanto, lingkungan perumahan yang padat penghuni bisa kurang menyehatkan, serta berpengaruh bagi tumbuh kembang anak-anak maupun kenyamanan lansia.
Ia lalu mencontohkan, keberadaan kawasan hunian seperti dikembangkan Singhamerta Smart Safe City ini, menurutnya sengaja dibuat untuk bisa menghadirkan kenyamanan self healing bagi penghuninya.
Dimana, healing di rumah sendiri, merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menyegarkan kembali pikiran, setelah melewati berbagai kesibukan dan masalah.
Terlebih, menurutnya dengan konsep smart safe life, kawasan hunian yang dihadirkan Singhamerta Smart Sfe City didesain untuk enyediakan tempat istirahat yang nyaman dengan sentuhan suasana alam.
Desain rumah yang begitu ramah lingkungan dan menyatu dengan alam pedesaan ini, kata Supriyanto, bisa jadi alternatif cerdas daripada melakukan self healing yang dilakukan kebanyakan orang. Seperti dengan bepergian ke luar, ke gunung, mengunjungi pantai, atau sekadar jalan-jalan ke mall.
Konsep kawasan Safe Life mantan Dirut RSUD dr Iskak Tulungagung ini pun diwujudkan dengan memanfaatkan kawasan perumahan secara proporsional, masing-masing 50 persen untuk hunian dan sisanya untuk fasilitas umum, kawasan terbuka dan taman.
"Sebuah kawasan hunian yang safe, harus aman dan nyaman. Bisa menjaga harmonisasi kebutuhan kehidupan sosial dengan kebutuhan dasar atas tempat istirahat. Apa yang menjadi kebutuhan sosial itu, harus dipenuhi sebagai fasilitas," tandasnya.
Konsep kawasan smart safe life dengan mempertahankan suasana alami di atas lahan sekitar 9 hektar oleh Singhamerta Smart Safe City ini, menurutnya bahkan tidak ada yang menyamai di perumahan lainnya.
Lebih lanjut, menurutnya konsep dan desain kawasan yang smart safe ini bagian dari tanggung jawab moral untuk bisa bersama-sama menikmati lingkungan yang harmoni dalam sebuah kawasan lingkungan tempat tinggal.
"Jadi, sepertinya tidak asal membangun perumahan dan akhirnya crowded (padat). Di sini kami membangun dan berbagi, tidak asal mendirikan sebanyak-banyaknya," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Faizal R Arief |