https://malang.times.co.id/
Gaya Hidup

Mengatasi Frozen Shoulder, Bahu Beku Penyebab Radang Sendi 

Selasa, 02 Juli 2024 - 02:36
Mengatasi Frozen Shoulder, Bahu Beku Penyebab Radang Sendi  Consultant Orthopedic Join Replacement Surgeon ALTY Orthopedic Hospital, Assoc. Prof. (C) Dr G Ruslan Nazaruddin Simanjuntak saat melakukan simulasi manipulasi bahu, Sabtu (1/7/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, SURABAYAFrozen shoulder atau adhesive capsulitis merupakan kondisi kekakuan pada bahu atau lengan bagian atas akibat aktivitas berat maupun penyakit tertentu seperti diabetes, jantung hingga parkinson. Biasanya menyerang usia 50 tahun ke atas. 

Saat terkena frozen shoulder, bahu tidak bisa bergerak dan terasa sakit. Kondisi itu bisa berlangsung dalam beberapa bulan dan tentu saja mengganggu kualitas hidup seseorang.

Frozen shoulder terjadi saat kapsul pelindung tulang, ligamen dan tendon semakin menebal karena cedera atau tidak digerakkan dalam waktu lama. Pergerakan sendi bahu pun menjadi terbatas.

Ruslan-Nazaruddin-Simanjuntak-2.jpg

Consultant Orthopedic Join Replacement Surgeon ALTY Orthopedic Hospital, Assoc. Prof. (C) Dr G Ruslan Nazaruddin Simanjuntak, Sabtu (1/7/2024). (FOTO: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Deteksi frozen shoulder diuji dengan cara mencoba mengambil barang di atas lemari hingga mengukur tingkat rasa sakit saat mengikat rambut. Jika merasa sangat kesulitan, maka kemungkinan besar rasa nyeri itu karena frozen shoulder.

"Paling banyak menyerang pasien dengan penyakit diabetes dan kebanyakan ketika seseorang melakukan aktivitas berat," terang Consultant Orthopedic Join Replacement Surgeon ALTY Orthopedic Hospital, Assoc. Prof. (C) Dr G Ruslan Nazaruddin Simanjuntak, Sabtu (1/7/2024).

Terkadang pasien tidak langsung datang ke dokter, namun hanya melakukan pemijatan. Padahal sangat disarankan ketika keluhan terjadi, pasien sesegera mungkin bisa melakukan konsultasi.

Karena frozen shoulder tidak langsung dirasakan oleh pasien. Biasanya berkembang perlahan dalam tiga tahap.

Pada tahap pembekuan, setiap gerakan bahu menyebabkan nyeri, dan kemampuan bahu untuk bergerak menjadi terbatas. Tahap ini berlangsung dari dua  hingga sembilan bulan.

Kemudian tahap beku. Rasa sakit mungkin berkurang pada tahap ini. Namun bahunya menjadi kaku. Menggunakannya menjadi lebih sulit. Tahap ini berlangsung dari 4 hingga 12 bulan.

Selanjutnya adalah tahap pencairan. Kemampuan bahu untuk bergerak mulai membaik. Tahap ini berlangsung dari 5 hingga 24 bulan. Bagi sebagian orang, rasa sakitnya memburuk di malam hari, terkadang mengganggu tidur.

"Puncak utama frozen shoulder adalah peradangan sendi," katanya saat press conference di Surabaya.

Dokter yang telah berhasil menangani sejumlah pasien dengan keluhan frozen shoulder itu menambahkan, jika selama pemeriksaan fisik, penyedia layanan kesehatan akan meminta pasien menggerakkan lengan Anda dengan cara tertentu.

"Ini untuk memeriksa rasa sakit dan melihat seberapa jauh pasien dapat menggerakkan lengan atau rentang gerak aktif," ujarnya.

Kemudian pasien mungkin diminta untuk mengendurkan otot-otot sementara penyedia layanan menggerakkan lengan pasien atau disebut rentang gerak pasif.

"Bahu beku mempengaruhi rentang gerak aktif dan pasif," tandas Prof. (C) Dr G Ruslan Nazaruddin Simanjuntak.

Frozen shoulder biasanya dapat didiagnosis berdasarkan tanda dan gejala saja. Namun tes pencitraan seperti sinar-X, USG atau MRI guna menyingkirkan kemungkinan gejala pada pasien disebabkan oleh kondisi lain seperti misal radang sendi. 

"Frozen shoulder bisa sembuh dengan sendirinya tetapi perlu beberapa tahun untuk pulih, oleh karena itu perlu pengawasan dokter," ucapnya. 

Dokter akan memberikan obat, suntikan steroid dan sejumlah terapi. Jika dalam sebulan tidak ada perubahan, dokter akan memutar bahu atau manipulasi sendi ke arah yang berbeda untuk melonggarkan jaringan yang mengencang dan mengurangi peradangan. 

"Dalam prosedur ini pasien akan mendapatkan anastesi jadi tidak merasakan sakit," ungkapnya.

Proses terapi fisioterapi berlangsung selama tiga minggu berturut-turut untuk meringankan pergerakan bahu secara bertahap.

Perawatan untuk bahu beku melibatkan latihan rentang gerak. Terkadang pengobatan melibatkan kortikosteroid dan obat mati rasa yang disuntikkan ke dalam sendi.

"Meski jarang, pembedahan arthroscopic diperlukan untuk melonggarkan kapsul sendi agar bisa bergerak lebih leluasa," ujarnya terkait penanganan medis Frozen shoulder. (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.