https://malang.times.co.id/
Gaya Hidup

Tips Efektif Menghindari Impulsif Buying Menjelang Lebaran

Kamis, 13 Maret 2025 - 20:18
Tips Efektif Menghindari Impulsif Buying Menjelang Lebaran Ilustrasi belanja online. (Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Menjelang Hari Raya Idulfitri, kebiasaan belanja berlebihan sering kali terjadi akibat berbagai faktor psikologis, salah satunya fear of missing out (FOMO). Menurut Uun Zulfiana, dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), selain FOMO, kepuasan emosional yang dipengaruhi oleh iklan di media sosial serta lemahnya kontrol diri (self-control) juga menjadi penyebab utama perilaku konsumtif yang tidak terkendali.

Perilaku konsumtif berlebihan menjelang lebaran muncul dari kombinasi faktor kognitif, emosional, dan situasional. Di antara faktor-faktor tersebut, self-control menjadi elemen utama yang menentukan apakah seseorang mampu mengendalikan dorongan belanja atau tidak. Selain itu, pengaruh sosial seperti teman dan keluarga juga turut membentuk kebiasaan konsumtif seseorang.

"Ketika seseorang memiliki kontrol diri yang rendah, ia akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar, baik keluarga maupun teman," jelasnya.

FOMO sendiri memiliki keterkaitan erat dengan self-esteem atau tingkat kepercayaan diri. Seseorang dengan kepercayaan diri rendah cenderung lebih mudah mengikuti tren sosial, terutama menjelang Lebaran. Hal ini sering kali berujung pada keputusan membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, sehingga meningkatkan risiko impulsif buying.

Untuk menghindari kebiasaan belanja impulsif, kesadaran diri perlu ditingkatkan agar seseorang dapat mengenali pola konsumtifnya. Menyadari bahwa banyak dorongan belanja berasal dari faktor eksternal seperti iklan dan tren media sosial dapat membantu mengendalikan pengeluaran.

Selain itu, perencanaan anggaran yang jelas juga penting agar belanja tetap sesuai kebutuhan. Menyusun daftar belanja dan menetapkan batasan pengeluaran dapat mencegah seseorang tergoda untuk membeli barang yang tidak diperlukan hanya karena tergiur promo atau tren.

Mengalihkan perhatian dengan aktivitas lain yang lebih positif juga bisa menjadi solusi efektif. Daripada menghabiskan waktu untuk scrolling e-commerce atau media sosial, lebih baik mencoba kegiatan produktif seperti olahraga, membaca, atau berpartisipasi dalam komunitas.

Selain itu, mengelola emosi dengan baik juga berperan penting dalam mengontrol keinginan belanja. Melatih self-control dengan menunda keputusan pembelian dan mengevaluasi kembali apakah suatu barang benar-benar dibutuhkan dapat membantu menekan perilaku konsumtif.

"Jangan malah rebahan sambil menonton live shopping di TikTok atau Shopee, karena ini hanya akan meningkatkan keinginan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak diperlukan," tegas Uun. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.