https://malang.times.co.id/
Opini

Mom Shaming dan Cara Mengatasinya

Minggu, 13 April 2025 - 14:06
Mom Shaming dan Cara Mengatasinya Dr. Ike Herdiana, M.Psi., Psikolog., Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya

TIMES MALANG, SURABAYA – Ibu, pernahkah kalian mengalami kejadian dimana ada orang mengomentari tentang  bentuk badan ibu setelah melahirkan, kondisi tubuh ibu pada masa menyusui anak atau kondisi badan ibu yang berubah akibat penggunaan alat kontrasepsi? 

Komentar-komentar negatif lainnya terkait gaya pengasuhan yang ibu terima dari lingkungan? atau komentar tentang mengapa memilih cara melahirkan normal vs caesar, menyusui vs susu formula, bekerja atau tinggal di rumah? Dan komentar negatif lainnya.

Menjadi seorang ibu tidaklah mudah. Peran seorang ibu sangat ditentukan oleh standar yang terkonstruksi secara sosial. Dengan kata lain, menjadi seorang ibu tidak hanya sekedar memiliki rumah tangga dan anak, tidak sekedar memenuhi tugas-tugas domestik yang harus dikerjakan. 

Namun juga bagaimana ia menghadapi ancaman sosial jika tidak sesuai dengan standar sosial yang ada. Meski demikian, menjadi ibu merupakan pengalaman subjektif yang melelahkan sekaligus menyenangkan. 

Oleh sebab itu, ibu harus bebas dari komentar-komentar negatif yang dilontarkan oleh lingkungan atas apa yang terjadi pada diri ibu. Komentar-komentar negatif tersebut dikenal dengan istilah mom shaming.

Mom shaming mengacu pada perilaku kritik yang dilontarkan orang lain kepada seorang ibu yang dapat mempermalukan, merendahkan, menghina, atau bahkan menyakiti perasaannya. 

Contoh mom shaming adalah tindakan mempermalukan keputusan seorang ibu tentang melahirkan, menyusui, gaya pengasuhan, pilihan tentang pendidikan anak-anak, apakah akan bekerja atau tinggal di rumah, dan bahkan penampilan ibu, dan masih banyak lagi. 

Mempermalukan ibu dapat sangat merusak dan dapat menyebabkan kesepian, rasa tidak aman, kelelahan ibu, dan stigma di sekitar ibu yang bekerja dan ibu yang tinggal di rumah.

Dampak Psikologis Mom Shaming 

Mom shaming tentunya memiliki dampak psikologis yang negatif bagi para ibu yang mengalaminya. Ibu sering merasa dihakimi, apa pun yang mereka lakukan. Akibatnya, mereka merasa kewalahan, putus asa, atau merasa tidak aman. 

Mereka yang sudah berjuang dengan pembicaraan negatif terhadap diri sendiri mungkin lebih rentan terhadap mom shaming dan mungkin merasa lebih buruk tentang diri mereka sendiri. 

Mom shaming bisa sangat menyakitkan jika datang dari sistem pendukung, seperti teman, keluarga, dan ibu lainnya. Hal ini dapat menyebabkan perasaan kesepian dan penolakan, serta membuat ibu enggan mencari dukungan.

Seorang ibu yang menganggap serius mom shaming dan mulai mempercayai pikiran negatif tentang diri sendiri, akan berjuang dengan rasa bersalah sebagai seorang ibu. 

Kondisi tersebut sangat berbahaya jika menghalangi ibu untuk mengurus diri sendiri dan memenuhi kebutuhan mereka sendiri, dimana hal tersebut sangat penting untuk kesejahteraan dan kesehatan mental mereka. Perasaan negatif ini juga dapat muncul sebagai kemarahan ibu atau kemarahan pascapersalinan.

Ibu yang memendam rasa malu dapat melampiaskannya pada anak-anak dengan membuat anak-anak mereka sendiri merasa tidak mampu. Akhirnya, anak-anak akan menghindari ibu yang menyerang mereka saat merasa dihakimi. 

Sangat penting bagi para ibu untuk menunjukkan rasa percaya diri yang sehat kepada anak-anak mereka jika mereka ingin mempertahankan hubungan kasih sayang seumur hidup. Jangan biarkan campur tangan orang lain memengaruhi hubungan ibu dengan anak-anak ibu.

Cara Mengatasi Mom Shaming 

Michelle Risser (2022) dalam artikel tentang mom shaming: definition, examples and how to cope menyatakan 10 cara menghadapi mom shaming, sebagai berikut:

Pertama, Prioritaskan Perawatan Diri (Self Care). Luangkan waktu untuk mengisi ulang baterai diri sendiri hingga menjadikan ibu lebih percaya diri dan tangguh secara emosional.

Kedua, Fokus pada Pertumbuhan Pribadi sebagai Orang Tua. Alihkan fokus ibu dari apa yang dipikirkan orang lain ke apa yang dapat ibu lakukan untuk menjadi versi diri yang lebih bahagia dan lebih puas. 

Ketiga, Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Mom shaming dapat didorong oleh persaingan dan perbandingan.

Namun, ingatlah bahwa setiap orang memiliki tantangan dan perjuangan dalam hidup mereka, dan tidak ada gunanya membandingkan perasaan dan penampilan ibu dengan orang lain di luar sana.

Keempat, Yakinlah dengan keputusan ibu. Setelah ibu membuat keputusan terkait pengasuhan anak, patuhilah keputusan itu. Percayalah bahwa ibu telah membuat keputusan terbaik dengan informasi yang dimiliki. 

Menebak-nebak hanya akan menyebabkan lebih banyak ketidakpastian dan keraguan, serta mengundang orang lain untuk memberikan pendapat mereka, jadi jangan biarkan diri ibu terjebak dalam situasi itu.

Kelima, Pilih satu atau dua sumber tepercaya untuk mendapatkan informasi. Ada begitu banyak sumber informasi tentang pengasuhan anak di luar sana, dan banyak di antaranya yang saling bertentangan. Pilihlah satu atau dua sumber tepercaya saja, misalnya, penyedia layanan kesehatan, buku, anggota keluarga, atau teman baik. 

Saat ibu membutuhkan dukungan, tetaplah berpegang pada beberapa sumber tepercaya itu daripada terjebak dalam informasi yang berlebihan, yang pada akhirnya akan mengakibatkan lebih banyak kebingungan.

Keenam, Cara yang bagus untuk menyembuhkan rasa malu adalah dengan menyorotinya dan berbicara dengan orang lain yang mengerti. Empati dan koneksi adalah penawar rasa malu.

Ibu dapat menemui kelompok teman yang sudah ada, media sosial, atau kelompok pendukung secara langsung atau daring.

Ketujuh, Berhenti mengikuti akun media sosial yang membuat ibu merasa buruk. Jika akun media sosial membuat ibu membandingkan diri secara negatif, atau menimbulkan perasaan tidak aman atau ragu, hentikan. Media sosial adalah tempat untuk bersenang-senang dan merasa terhubung. 

Tidak ada alasan untuk mengikuti akun yang membuat Anda merasa lebih buruk. Ikuti saja akun media sosial yang berhubungan dengan pengasuhan anak yang berfokus pada pendekatan pengasuhan anak yang tidak menghakimi.

Kedelapan, Rayakan keberhasilan kecil. Rayakan dengan menikmati musik atau menari. Telepon teman atau pasangan Anda dan bagikan pengalaman keberhasilan kecil tersebut.

Peluk diri ibu. Belikan hadiah untuk diri sendiri. Merayakan kemenangan membantu mengalihkan otak ibu untuk memperhatikan hal-hal positif dan dapat membantu ibu mengatasi keraguan diri.

Kesembilan, Tetapkan batasan. Jika seseorang memberikan nasihat yang tidak diminta, tidak apa-apa untuk menolaknya! Ibu tidak harus menerimanya. Cobalah mengatakan sesuatu seperti, "Saya tidak benar-benar mencari nasihat saat ini, tetapi terima kasih banyak atas perhatian anda."

Ingatlah bahwa menetapkan batasan yang sehat sebenarnya dapat membantu ibu menjaga hubungan dengan orang lain dengan cara yang sehat.

Kesepuluh, Mintalah bantuan. Ketika ibu membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk memintanya. Ibu tidak harus melakukannya sendirian.

Menjadi seorang ibu itu sulit, dan para ibu sering kali enggan meminta bantuan karena mereka merasa harus mampu melakukan semuanya sendiri. Meminta bantuan dari orang-orang yang mendukung dapat mempererat hubungan dan membangun komunitas ibu.

***

*) Oleh : Dr. Ike Herdiana, M.Psi., Psikolog., Dosen Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.