TIMES MALANG, JAKARTA – Borneo FC memang berhasil mendapatkan tanda-tangan kontrak Boaz Salossa selama dua musim. Namun demikian durasi itu ternyata sewaktu-waktu bisa berubah terkait status pemain yang akrab disapa Bochi itu sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Chief Operating Officer (COO) Borneo FC, Ponaryo Astaman mengatakan saat ini durasi kontrak Bochi di Borneo FC memang dua musim. Namun semua tergantung bagaimana status mantan ikon Mutiara Hitam tersebut di Jayapura. Sebab seperti diketahui, Bochi menyandang status sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantor Otonomi Daerah Pemprov Papua.

"Kami sepakat untuk mengontrak Bochi selama dua musim. Namun semua tergantung bagaimana statusnya sebagai pegawai negeri di Jayapura. Kalau memang tak masalah, maka dua musim terakhir Bochi akan bersama kami,” ujar Ponaryo seperti dikutip TIMES Indonesia dari halaman resmi klub.

Borneo FC sendiri sudah memikirkan matang-matang perihal status Boaz Salossa itu, sebelumnya dalam klausul kontrak dijelaskan andai kata Boaz tidak bisa memperkuat Borneo FC dengan durasi dua musim.  “Namun kami tetap berharap Bochi bisa dua musim bersama Borneo FC. Kehadirannya akan sangat kami butuhkan. Tapi ya itu tadi, semua tergantung kondisi Bochi nantinya,” tambah Popon.

Ditanya soal proses kepindahan suami dari Adelyna Gedy tersebut, Popon menjelaskan semuanya berjalan dengan baik. Ia menyebutkan, sebelum Bochi hengkang memang ada pembicaraan seputar masa depannya di sepak bola Indonesia. Namun kata Popon lagi, Borneo FC sama sekali tak menawarkan Bochi bergabung.

“Saya sebagai teman memang sering berkomunikasi. Tetapi setelah ada kepastian Bochi hengkang dari Persipura, komunikasi kami menjadi lebih intens sampai akhirnya Bochi kami boyong ke Samarinda,” terang Ponaryo.

Keputusan Boaz Salossa bergabung dengan Borneo FC memang diluar dugaan. Lebih-lebih sebelum pindah mantan pemain Timnas Indonesia itu dicoret Persipura lantaran dianggap indisipliner.(*)