TIMES MALANG, MALANG – Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) terus memperkuat kualitas pendidikan vokasi dengan menghadirkan kuliah tamu bertema “Functional Feed: Produksi Telur Omega” di Aula Sasana Giri Sabha Ir. Syamsuddin Abbas.

Kegiatan ini diikuti mahasiswa Program Studi Agribisnis Peternakan tingkat 1, 2, dan 4 yang ingin memahami perkembangan teknologi pakan serta peluang inovasi produk unggas bernilai tambah.

Kuliah tamu menghadirkan praktisi sekaligus ahli nutrisi unggas, Henri E. Prasetyo, DVM., M.VSc., yang banyak berkecimpung dalam pengembangan pakan berbasis nutrisi fungsional.

Dalam pemaparannya, ia menegaskan bahwa permintaan telur omega terus meningkat seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat terhadap pangan bergizi dan kebutuhan asam lemak esensial seperti DHA, EPA, dan ALA.

Henri menjelaskan bahwa telur omega memiliki nilai gizi lebih tinggi dibanding telur biasa, terutama untuk kesehatan jantung, fungsi otak, dan kebutuhan anti-inflamasi.

“Functional feed bukan hanya memberi manfaat bagi konsumen, tetapi juga membuka peluang bisnis baru bagi peternak karena meningkatkan nilai jual produk,” ujar dia.

Ia juga memaparkan aspek teknis produksi, mulai formulasi pakan, sumber omega-3 seperti minyak ikan, flaxseed, hingga algae meal yang kini banyak digunakan untuk meningkatkan kandungan DHA.

Henri menekankan pentingnya kontrol kualitas pakan, penggunaan antioksidan seperti vitamin E dan selenium, serta manajemen produksi yang selaras dengan prinsip kesejahteraan hewan.

Selain aspek teknis, Henri turut menyoroti dinamika industri, seperti tantangan penyediaan bahan baku, fluktuasi harga impor, serta strategi produsen dalam merancang pakan yang adaptif terhadap pasar.

“Industri perunggasan ke depan bergerak menuju produk premium. Telur dengan kandungan omega stabil akan memiliki nilai ekonomi jauh lebih tinggi,” jelasnya.

Ketua Program Studi Agribisnis Peternakan, Dr. Dewi Ratih Ayu Daning, menyampaikan bahwa kuliah tamu ini menjadi bagian penting dalam memperkaya wawasan mahasiswa sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi tuntutan industri.

“Produksi peternakan sekarang tidak hanya soal kuantitas. Pemahaman konsumen, inovasi produk, dan penerapan teknologi harus menjadi orientasi utama,” tuturnya.

Mahasiswa juga mendapat gambaran tentang peluang diferensiasi produk unggas, termasuk standar warna yolk berdasarkan Roche Color Fan, kadar ideal DHA dan EPA per butir telur, hingga potensi peningkatan income over feed cost melalui penerapan pakan fungsional. Materi ini menjadi salah satu yang paling menarik perhatian peserta.

Kegiatan ditutup dengan diskusi interaktif. Para mahasiswa aktif bertanya mengenai formulasi pakan, penggunaan bahan lokal, hingga prospek telur omega dalam pasar domestik.

Antusiasme ini menunjukkan besarnya ketertarikan generasi muda terhadap inovasi peternakan yang mendukung kebutuhan pangan masa depan.

Dengan penyelenggaraan kuliah tamu ini, Polbangtan Malang menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran yang aplikatif dan relevan dengan perkembangan industri.

Pengetahuan yang diperoleh mahasiswa diharapkan menjadi bekal penting dalam mendorong inovasi di sektor peternakan serta mendukung penyediaan pangan bergizi bagi masyarakat. (*)