TIMES MALANG, MALANG – Sabda Budaya 2025 menjadi kegiatan puncak perayaan Dies Natalis ke-16 Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya yang digelar di Aula FIB Gedung A, Rabu (3/12/2025). Gelaran ini kembali menegaskan komitmen FIB UB dalam menjaga dan melestarikan budaya Nusantara di tengah derasnya perkembangan teknologi dan era kecerdasan buatan (AI).
Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2018, Sabda Budaya sudah menjadi agenda rutin Dies Natalis FIB. Tahun ini menjadi penyelenggaraan ketujuh. Tidak hanya ajang orasi dan penghargaan, Sabda Budaya 2025 juga dirangkai dengan seminar nasional, bedah buku, dan international workshop UNESCO untuk membangun ekosistem budaya yang kuat dari kampus.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya UB, Sahiruddin, menyebut Sabda Budaya sebagai identitas Dies Natalis FIB sekaligus ruang untuk merawat kebudayaan Indonesia.

“Marilah kita menyatukan rasa untuk mengembangkan dan melestarikan budaya Nusantara. Fakultas budaya adalah tonggak untuk itu. Mari kita dukung FIB agar kita bisa berkontribusi,” ujarnya.
Sahiruddin menambahkan bahwa FIB kini mulai memperluas kiprah budaya ke level internasional. "FIB sudah hadir di China. Ini usaha kami membawa budaya lokal ke tingkat internasional, sehingga budaya kita terdengar lebih luas,” jelasnya.
Menurutnya, FIB tidak hanya fokus pada pelestarian budaya, tetapi juga penguatan industri berbasis kebudayaan termasuk peran dalam mendorong Malang sebagai Kota Kreatif UNESCO.
Prof. Widodo, Rektor Universitas Brawijaya dalam sambutanya, menilai Sabda Budaya FIB UB sebagai bentuk nyata komitmen kampus terhadap pelestarian kekayaan budaya Indonesia.
“Acara ini mencerminkan bahwa kampus menjadi tempat pelestarian budaya. Penghargaan ini adalah komitmen bersama untuk menjaga budaya sebagai bagian karakter bangsa,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya budaya di tengah perkembangan kecerdasan buatan. “Di era AI, budaya justru yang membedakan manusia dengan algoritma,” tegasnya.

Menurutnya, industri budaya telah menjadi kekuatan ekonomi global. Menyumbang 3 persen PDB dunia dan membuka lebih dari 50 juta lapangan kerja.
“FIB harus mampu mendorong transformasi budaya menjadi produk inovasi dan menjadi kekuatan ekosistem kebudayaan,” harapannya.
Menutup sambutanya, ia sebagai pimpinan di Universitas Brawijaya memberikan apresiasi bagi seluruh pihak yang mendukung penyelenggaraan Sabda Budaya 2025.
"Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga anugerah ini menjadi inspirasi bagi kita semua, civitas akademika dan masyarakat untuk terus menunjukkan budaya sebagai kekuatan bangsa," ucapnya. (*)
| Pewarta | : Hainor Rahman |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |