TIMES MALANG, MALANG – Sejumlah 316 mahasiswa KKN-Tematik Universitas Islam Raden Rahmat Malang (Unira Malang), siap memberdayakan potensi pesantren di Malang Raya dan Blitar.
Peserta KKN-T mahasiswa Unira Malang ini resmi diberangkatkan pihak Rektorat Unira, di lapangan utama Yayasan Pendidikan Islam Raden Rahmat Malang, Rabu (15/1/2025).
Seremoni pemberangkatan KKN-T Semester Ganjil 2024/2025 ini ditandai pelepasan balon udara, sebagai penanda menebarkan dan melangitkan harapan. Juga, dirangkai pembacaan puisi dengan iringan musik.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Dr. Abdur Rofiq, MPd, Wakil Rektor IV, Perwakilan Dekan FIK, FIP, Saintek, Dosen DPL dan Tim 11 Panel Riset LPPM Unira.
H. Imron Rosyadi Hamid, SE.,MSi., Rektor Unira Malang, melalui pesan tertulisnya menyampaikan, KKN Berbasis pesantren ini meneguhkan Unira Malang sebagai bagian dari Perguruan Tinggi NU.
“Hubungan NU, pesantren, dan perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat adalah hubungan strategis dan saling melengkapi,” ungkapnya.
Dikatakan Gus Imron, yang juga Wasekjen PBNU, relasionalitasnya adalah pesantren menyediakan basis tradisional dan spiritual, dan perguruan tinggi menyumbang inovasi dan keilmuan. Sedangkan, NU sebagai organisasi besar memfasilitasi kebijakan dan gerakan sosial.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 3 Unira Malang, Dr. Hasan Bisri, bberpesan kepada mahasiswa untuk menjaga nama baik kampus dan mengabarkan hal-hal baik kepada masyarakat.
“Silahkan mengabarkan hal-hal baik tentang kampus via medsos, akan Saya beri apresiasi khusus terkait hal ini,” pesan Hasan.
Sebelumnya, pemberangkatan mahasiswa KKN-Tematik ini juga mendapatkan pesan dan motivasi dari Dr. H. Muhammad Hanif, MPd dan juga Dr. Muh. Arifin, Kasi Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kabupaten Malang.
Dilanjutkan kemudian, proses penandatanganan MoU antara Unira Malang dengan Kemenag dalam kerja sama multibidang.
Ketua pelaksana KKN-Tematik Unira Malang, Dafis Ubaidillah Assiddiq, M.IP mengungkapkan, KKN berbasis pesantren ini dengan tema “Peran Strategis Pesantren sebagai Social Engagement dalam Pemberdayaan Masyarakat Berdampak dan Berkelanjutan, yang akan dilangsungkan selama 40 hari.
Selama menjalankan KKN, menurutnya mahasiswa akan dinggal di sekitar pondok pesantren sasaran, dan melakukan beragam program pemberdayaan masyarakat pesantren.
“Mahasiswa akan live-in di pondok pesantren dan atau di sekitarnya, untuk mempermudah memobilisasi program yang telah disepakati,” ungkap dosen senior Fisip Unira Malang ini.
Sementata itu, Kepala LPPM Unira Malang, Dr. Abdillah U. Djawahir, MM menambahkan, program KKN berbasis pesantren merupakan terobosan baru dalam rangka ikhtiar bersama pesantren untuk pemberdayaan masyarakat berdampak dan keberlanjutan.
Dikatakan, ada 3 (tiga)fungsi pesantren menurut UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Yakni, fungsi dakwah, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.
"Program KKN ini menyasar pada fungsi pemberdayaan masyarakat. Untuk ikhtiar bersama pesantren, setidaknya akan melakukan pengabdian dengan beberapa sub-program," terang dosen yang karin disapa Abe ini.
Sub-sub program tersebut, jelasnya, adalah Inovasi Ekonomi Berbasis Pesantren, Pesantren Tematik, Pelestarian budaya lokal dan pemberdayaan komunitas pesantren, Digitalisasi Pesantren untuk Pemberdayaan masyarakat, dan Penguatan SDM Santri Tangguh di era Society 5.0.
Sebagai informasi, sebelum mahasiswa diberangkatkan telah melalui tahapan observasi pesantren, dan mengikuti workshop ABCD (Aset Based Community Development) oleh Dr. Sutomo, Dosen Unira Malang, dan Workshop jurnalistik oleh Budi Susilo, jurnalis media online. Selain itu, diberi pelatihan workshop videografi oleh Eko Hari Suwito, founder-Hypno Creative Media. (*)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Imadudin Muhammad |