TIMES MALANG, BALI – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang menunjukkan kiprahnya di tingkat nasional dengan menyumbang enam tulisan ilmiah dalam Seminar Nasional yang digelar bersamaan dengan Kongres IV Perhimpunan Ahli Penyuluhan Pembangunan Indonesia (PAPPI) yang mengusung tema Quo Vadis Penyuluhan dan Pemberdayaan Dalam Perspektif Sistematik di Kuta, Bali, Kamis (11/9/2025).
Ketua Umum PAPPI, Siti Amanah, dalam sambutannya menegaskan bahwa peran penyuluhan semakin strategis di tengah kompleksitas pembangunan nasional. “Penyuluhan bukan hanya transfer pengetahuan, tetapi juga membangun jaringan, daya lenting, kemandirian, dan keberdayaan,” jelasnya.
Sejalan dengan itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya kolaborasi antara penyuluh, akademisi, dan petani. “Dengan penyuluhan yang adaptif dan berbasis teknologi, kita bisa mempercepat transformasi pertanian menuju kemandirian pangan nasional,” tegasnya.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian BPPSDMP, I Gusti Made Ngurah Kuswandana, salah satu narasumber dalam seminar ini turut menekankan urgensi transformasi sistem penyuluhan untuk menjawab tantangan krisis pangan global. “Penyuluhan pertanian harus bertransformasi menjadi lebih modern, efektif, dan terpadu. Melalui program strategis seperti Brigade Pangan, regenerasi petani dan pelibatan milenial menjadi kunci dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” ujarnya.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan civitas akademika dalam forum bergengsi ini. “Kontribusi enam tulisan dan keikutsertaan dosen kami di forum nasional ini membuktikan bahwa Polbangtan Malang tidak hanya fokus pada pendidikan vokasi, tetapi juga aktif membangun gagasan dan jejaring strategis untuk masa depan penyuluhan pertanian,” ungkapnya.
Selain menyumbang karya ilmiah, dosen Polbangtan Malang Budi Sawitri turut hadir sebagai perwakilan Jawa Timur dalam kongres. Ia juga mempresentasikan secara luring salah satu tulisannya berjudul “Pandangan Bertani bagi Generasi Muda di Banyuwangi.” Paparan ini menyoroti pentingnya regenerasi petani milenial dan beririsan langsung dengan program Brigade Pangan Kementerian Pertanian yang berfokus pada penumbuhan wirausaha muda pertanian.
Melalui kontribusi akademik dan partisipasi aktif dalam Kongres IV PAPPI, Polbangtan Malang menegaskan perannya sebagai bagian penting ekosistem penyuluhan pertanian nasional, sekaligus mendukung agenda Kementerian Pertanian dalam regenerasi petani dan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Polbangtan Malang Berkontribusi di Seminar Nasional dan Kongres IV PAPPI
Pewarta | : Rochmat Shobirin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |