TIMES MALANG, MALANG – Pantai Ngliyep, pantai yang memiliki tebing-tebing tinggi dan pemandangan dramatis, menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pantai yang berada di Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo ini menghadap langsung ke Samudera Hindia dan dikenal memiliki ombak yang relatif lebih tenang dibandingkan pantai selatan lainnya.
Secara visual, Pantai Ngliyep menyuguhkan pemandangan pasir putih yang membentang di sepanjang garis pantai, berpadu dengan warna biru laut yang jernih. Perbukitan hijau yang mengelilingi kawasan pantai turut memperkuat kesan alami dan tersembunyi, menjadikan lokasi ini cocok bagi wisatawan yang mencari ketenangan.
Suara deburan ombak yang tidak terlalu besar menjadi ciri khas pantai ini. Hembusan angin laut yang berpadu dengan suara alam sekitar menciptakan suasana yang menenangkan, sejalan dengan asal-usul nama “Ngliyep” yang berarti merasa mengantuk atau tertidur dalam bahasa lokal.
Lala dan Nathan pengunjung pantai Ngliyep yang sedang bermain pasir pantai yang lembut dan putih. (FOTO: Caecilia Kumala Dewi Isah Putri/TIMES Indonesia)
Pantai Ngliyep juga menghadirkan sensasi penciuman khas kawasan pesisir. Aroma air laut yang segar berpadu dengan wangi vegetasi di sekitar perbukitan memberikan pengalaman wisata yang lebih alami, terutama saat pagi dan sore hari.
Tekstur pasir pantai yang halus dapat dirasakan langsung oleh pengunjung saat berjalan di tepi pantai. Air laut yang sejuk juga memberikan sensasi menyegarkan bagi wisatawan yang berenang di area yang telah ditentukan oleh pengelola, dengan pembatas khusus demi menjaga keselamatan.
Dari sisi kuliner, sejumlah warung makan di sekitar pantai menyediakan berbagai hidangan sederhana khas olahan warga setempat. Sajian tersebut menjadi pelengkap pengalaman wisata sekaligus memanjakan indera pengecap pengunjung.
Selain keindahan alam, Pantai Ngliyep memiliki daya tarik budaya melalui keberadaan Gunung Kombang, sebuah pulau kecil di dekat pantai yang dihubungkan dengan jembatan. Di atas pulau tersebut terdapat pura yang menjadi lokasi pelaksanaan ritual Labuhan, tradisi tahunan yang digelar setiap tanggal 14 Maulud atau Rabiul Awal sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Pengunjung Pantai Ngliyep yang sedang bermain di pinggir pantai dan berenang untuk menikmati keindahan pantai diiringi desiran lembut ombak. (FOTO: Caecilia Kumala Dewi Isah Putri/TIMES Indonesia)
Pantai Ngliyep dapat diakses sekitar dua jam perjalanan dari Kota Malang dengan jarak tempuh kurang lebih 65 kilometer. Tiket masuk ke kawasan wisata ini dibanderol sebesar Rp15.000 per orang, dengan tambahan biaya parkir bagi kendaraan pribadi. Untuk kendaraan roda empat, biaya parkirnya sebesar Rp 10.000. Sedangkan, roda dua dengan biaya parkir Rp 5.000.
Kawasan pantai ini juga beroperasi selama 24 jam dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti kamar mandi, mushola, penginapan, serta area berkemah.
Pengunjung yang ingin menikmati pemandangan pantai hingga matahari terbit juga dapat menginap di penginapan yang tersedia. Mulai dari harga sebesar Rp 150.000 hingga Rp 250.000.
Dengan perpaduan keindahan alam dan kekayaan budaya lokal, Pantai Ngliyep menjadi destinasi wisata yang tidak hanya menawarkan panorama, tetapi juga pengalaman menyeluruh yang dapat dinikmati melalui lima indra manusia. (*)
Pewarta : Caecilia Kumala Dewi Isah Putri
| Pewarta | : TIMES Magang 2025 |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |