TIMES MALANG, MALANG – Pemkot Malang melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang beralasan bahwa anggaran pemberdayaan UMKM merosot akibat bengkak dalam rencana pembangunan pasar besar Kota Malang.
Hal tersebut, diakui oleh Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi.
"Anggaran Rp1,3 miliar ini sudah skala prioritas dari Pemkot Malang. Tapi, yang pasti hari ini kami sedang melakukan pembangunan pasar besar," ujar Eko, Jumat (8/11/2024).
Perlu diketahui, anggaran pemberdayaan UMKM yang diajukan pada APBD Tahun Anggaran (TA) 2025 mendatang merosot tajam. Dimana, pada tahun 2023, anggaran UMKM sebesar Rp6 miliar, kemudian di tahun 2024 turun menjadi Rp4,8 miliar. Lalu, di tahun 2025, Diskopindag Kota Malang mengusulkan anggaran UMKM sebesar Rp1,39 miliar. Dimana, anggaran itu makin merosot sejak tahun 2023 lalu.
Eko mengungkapkan, rencana pembangunan Pasar Besar Malang, ternyata sangat berdampak bagi penganggaran APBD 2025 mendatang.
Dimana, untuk pembangunan Pasar Besar sendiri diperkirakan butuh anggaran lebih dari Rp300 miliar. Meski diajukan menggunakan APBN, legislatif dan eksekutif di Kota Malang menyarankan adanya sharing cost melalui APBD untuk mengcover jika dibutuhkan.
"Itu (pembangunan Pasar Besar) cukup berdampak sekali, sehingga ada prioritas ke sana untuk progres pembangunan," ungkapnya.
Dengan pengajuan anggaran hanya sebesar Rp1,39 miliar, ada beberapa hal yang bakal diutamakan Diskopindag Kota Malang untuk UMKM.
"Paling kami prioritaskan, itu soal legalitas," imbuhnya.
Meski anggarannya kecil dan terkesan merosot sangat drastis, Eko menyebut, tak menutup kemungkinan anggaran itu bisa ditambah pada semester kedua melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD TA 2025 Kota Malang.
"Nanti, ke depan yang kami lakukan di semester dua, ada stimulan tahap kedua untuk pengembangan dan pameran (UMKM)," katanya.
Pada semester pertama, menggunakan anggaran Rp1,39 miliar yang diajukan, kata Eko, akan lebih ke kurasi UMKM agar tepat sasaran, pengembangan produk, pemberdayaan pelaku UMKM dan market atau pasar UMKM.
"Semester ini, kami lakukan kurasi untuk tepat sasaran, produk, pelaku dan marketnya. Tahap berikutnya, marketingnya," ucapnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pemkot Malang Beralasan Anggaran UMKM Merosot Gegara Bengkak di Pembangunan Pasar Besar
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |