https://malang.times.co.id/
Berita

Viral Rombongan Pendaki Ilegal di Gunung Semeru, TNBTS Berikan Sanksi

Kamis, 23 Januari 2025 - 15:42
Viral Rombongan Pendaki Ilegal di Gunung Semeru, TNBTS Berikan Sanksi Tangkapan layar rombongan pendaki ilegal di puncak Gunung Semeru. (Foto: Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Rombongan pendaki ilegal diduga nekat menerobos pendakian hingga ke puncak Gunung Semeru, Jawa Timur. Hal itu uga sempat viral di media sosial (medsos) yang menunjukkan sejumlah pendaki bersenang-senang di puncak Gunung Semeru.

Video tersebut juga sempat terunggah oleh akun instagram @jejakpendaki.

“Gimana pendapatmu? Di saat jalur pendakian Gunung Semeru ditutup, rombongan pendaki ini nekat naik sampai ke puncak Semeru. Diperkirakan mereka naik weekend kemarin, tanggal 18 Januari 2025. Kabarnya mereka nekat mendaki Semeru lewat jalur ilegal. Semoga cepat ditindaklanjuti,” tulis keterangan dalam unggahan tersebut seperti yang dilihat, Kamis (23/1/2025).

Perlu diketahui, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) telah menutup jalur pendakian Gunung Semeru sejak 2 Januari hingga 8 Februari 2025. Diduga, rombongan pendaki ilegal itu, mendaki saat jalur pendakian gunung setinggi 3.676 mdpl tersebut masih ditutup.  

Pihak dari TNBTS pun angkat bicara soal dugaan adanya rombongan pendaki ilegal yang masuk tanpa izin hingga ke puncak gunung Semeru.

Rudijanta-Tjahja-Nugraha.jpgKepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, pihaknya telah mendengar kabar adanya rombongan pendaki ilegal di Gunung Semeru tersebut. Saat ini, Balai Besar TNBTS masih melakukan penelusuran.

"Saya minta teman-teman cek lagi. Tetapi setelah kita telusuri, akunnya orang itu sudah hilang. Lalu saya coba pastikan juga ke teman-teman kita yang kebetulan menjaga di sana, petugas di sana," ujar Rudi, Kamis (23/1/2025).

Rudi, sapaan akrabnya, menerangkan, meski jalur pendakian Gunung Semeru ditutup, sejumlah petugas tetap disiagakan untuk berjaga di kawasan TNBTS. Namun, selama masa penutupan jalur pendakian, petugas yang berjaga mengaku tidak melihat rombongan pendaki ilegal tersebut.

Ia pun menduga, rombongan itu tidak menggunakan jalur-jalur pendakian yang biasa dilintasi oleh para pendaki. Sebab, selama ditutupnya jalur pendakian, tidak ditemukan adanyan rombongan pendaki di kawasan Ranu Kumbolo.

"Pada tanggal yang sama itu ada beberapa teman yang sampai Ranu Kumbolo, tidak ketemu. Jadi kita tidak bilang bahwa tidak ada. Kalau ada, pasti dia pakai jalur-jalur yang bukan jalur biasa. Namanya ilegal mungkin dia pakai jalur yang bukan jalur umum lah ya," ungkapnya.

Meski petugas tidak ditemukan, Rudi menegaskan bahwa pihaknya bakal terus melakukan pencarian terhadap rombongan tersebut. Jika memang terbukti melanggar, rombongan pendaki itu bakal di banned atau di blacklist.

"Sudah saya bilang, tolong dicari. Kalau sudah ketemu, kita akan banned orang itu. Dan tidak hanya di kita, kita akan informasikan ke terutama di gunung-gunung di kawasan konservasi. Karena itu adalah kesepakatan kita di Direktorat Jenderal KSDAE,” ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.