TIMES MALANG, BATU – Dibawah Panji Gusdurian, Kita dlm kebersamaan Dengan ajaran Sembilan Nilai Utama Majukan Indonesia. Ya.. begitulah bunyi salah satu bait Mars Gusdurian yang diciptakan Musisi Kota Batu Setyono.
Mars Gusdurian ini diperdengarkan pertama kali di Pura Luhur Giri Arjuna, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, tempat dimana Haul Gus Dur tahun ini diselenggarakan.
Hal ini membuat pelaksanaan Haul Gus Dur di Kota Batu berlangsung istimewa, bagaimana tidak, selain dilaksanakan di tempat ibadah Umat Hindu, tahun ini untuk pertama kalinya Mars Gusdurian diperdengarkan.
"Mars Gusdurian saya ciptakan tanggal 06 Oktober 2022, karena1 banyaknya permintaan. Lagu Mars tersebut baru terealisasi secara utuh di bulan Januari 2023 menjelang acara Haul Gus Dur ke 13," ujar laki-laki yang akrab dipanggil Tenno ini.
Menurutnya, mars ini tercipta setelah kurang lebih 20 tahun, Tenno vakum bermusik.
"Yang membuat saya tergerak menciptakan Mars ini, Gus Dur idola saya. Beliau adalah tokoh kharismatik, cerdik pandai, dan juga jenaka," ujar Tenno.
Selain itu, Gus Dur adalah idola warga negara Indonesia dengan ajaran 9 nilai utama yang relevan di masyarakat Indonesia yang merupakan negara Kepulauan dengan berbagai macam suku bangsa.
"Kita wajib melestarikan kebaikan beliau, ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan persaudaraan, kekesatriaan, kearifan dan tradisi," ujarnya.
Sementara Haul Gus Dur di Pura Luhur Giri Arjuna berlangsung semarak dihadiri Kabag Kesra Bapak Abdul Rais, Perwakilan Polres dan Dandim Kota Batu serta tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Gus Aak Abdullah ( Koordinator Yayasan GUSDURian Peduli )
Kegiatan diawali dengan penanaman 13 pohon dilingkungan sekitar Pura dilanjutkan dengan penampilan tari Panjali oleh remaja PHDI dan orasi ttg 9 nilai utama pemikiran gusdur oleh Gus Aak Abdullah serta testimoni oleh Gus Musyrifin.
Kegiatan selanjutnya adalah launching Mars Gusdurian dan penampilan live musik oleh relawan Gusdurian Peduli Lereng Gunung Kelud yang membawakan lagu berjudul Humanity For All
Kegiatan Haul diakhiri dg pembacaan doa lintas iman dan kepercayaan oleh tokoh agama Islam, Kristen, Katholik, Budha, Konghuchu dan Saptodermo ( Penghayat ).(*)
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Imadudin Muhammad |