TIMES MALANG, JAKARTA – Gerhana bulan total atau super blood moon akan terjadi pada 26 Mei 2021. Sebelumnya supermoon terjadi pada 27-29 April lalu.
Selama gerhana bulan total, menurut penjelasan Badan Antariksa Amerika (NASA), bulan dan matahari berada tepat di sisi berlawanan dari bumi.
"Walaupun bulan berada di bawah bayang-bayang Bumi - NASA menambahkan - sebagian sinar matahari mencapai bulan."
Sinar matahari ini melewati atmosfer bumi, yang menyaring sebagian besar cahaya biru - itulah sebabnya, selama fenomena ini, bulan terlihat merah dan kadang-kadang dijuluki "Blood Moon".
Mengutip penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total merupakan salah satu peristiwa terhalanginya sinar matahari oleh bumi yang menyebabkan tidak semua cahaya sampai ke bulan.
Gerhana bulan total terjadi ketika posisi Matahari - Bumi - Bulan sejajar. Sehingga gerhana bulan total pun terjadi. Pada Peristiwa ini, bulan akan berwarna merah (Blood Moon).
"Karena posisinya cukup dekat dengan bumi, maka bulan akan tampak lebih besar dari purnama-purnama biasanya atau dikenal dengan Super Moon," tulis BMKG dalam twitter @InfoHumasBMKG pada 21 Mei 2021, dikutip Senin (24/5/2021).
Menurut Instituto de Astrofísica de Canarias (IAC), "karena diameter planet kita empat kali lebih besar dari diameter bulan, bayangannya juga jauh lebih lebar, sehingga totalitas gerhana bulan bisa bertahan hingga 104 menit."
Dan itulah yang dapat dilihat pada 26 Mei 2021 lusa, fenomena Gerhana Bulan Total atau Super Blood Moon. (*)
Pewarta | : Tria Adha |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |