TIMES MALANG, JAKARTA – Hari ke-23 terhitung sejak tanggal 20 Oktober 2022 pasca tragedi stadion Kanjuruhan Malang, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang masih merawat tiga korban Kanjuruhan.
Wakil Direktur Pelayanan RSSA Malang, dr Syaifullah Asmaragani mengatakan, tiga pasien tersebut, secara rinci dua diantaranya masih di rawat di High Care Unit (HCU) dan satu pasien kritis masih berada di ICU.
Satu pasien kritis yang berada di ICU, dinyatakan mengalami penyulutan infeksi di rongga dada dan bakal dilakukan tindakan pembedahan.
"Di ICU satu itu kebetulan mengalami penyulut infeksi di rongga dada dan kali ini dilakukan tindakan pembedahan untuk membersihkan rongga dada dari infeksi," ujar Syaifullah, Senin (24/10/2022).
Lalu untuk dua pasien di HCU, kata Syaifulla, satu pasien bakal segera dipulangkan dan satu pasien lainnya, yakni anak kecil yang mengalami cidera kulit di paha.
"Anak yang mengalami cidera kulit di paha sudah dilakukan pembedahan dan kita tindak ke ahli kulit agar bisa diketahui tidak ada lagi infeksi kulit," ungkapnya.
"Satu lagi mau kita pulangkan. Sudah lama mengalami stressiologis pasca trauma," imbuhnya.
Secara umum, RSSA Malang terus memberikan pelayanan maksimal kepada para korban tragedi Kanjuruhan Malang.
Selama ini, rata-rata pasien korban tragedi Kanjuruhan yang terawat di RSSA Malang kebanyakan mengalami hipoksia yang menyebabkan cidera multi trauma. Mulai dari kepala, dada hingga kaki.
Hal ini disebabkan, karena berdesak-desakan dan berhimpit-himpitan yang membuat para korban kekurangan oksigen atau mengalami hipoksia.
"Utamanya berdesak-desakan itu dan berhimpit-himpitan, jadi kekurangan oksigen dan ini membahayakan," katanya.
Sejauh ini, RSSA Malang melakukan care series atau pendataan laboratorium bagi seluruh pasien yang dirawat. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab utama mereka.
Namun, Syaifullah tak mau membeberkan, seluruh hasil hanya diserahkan ke pihak kepolisian dan Tim Pencari Fakta.
"Salah satu utama penyebab kematian itu ya multi trauma, bukan gas air mata," tandasnya.
Sebagai informasi, total korban meninggal dunia akibat Tragedi Kanjuruhan Malang kini menjadi 135 jiwa. Dari total 135 jiwa, empat diantaranya meninggal dunia setelah melakukan perawatan intensif di RSSA Malang.(*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Imadudin Muhammad |